Siap stres
Memutuskan dan memulai berbisnis tak lalu perjuangan William selesai. Justru, dia merasa tingkat stres-nya meningkat.
“Punya usaha sendiri itu berarti upaya yang dilakukan lebih besar. Terlebih lagi, saya harus berhadapan dengan pemasukan yang naik-turun,” kata William.
Itu pun, aku William, sejak awal dia tak mau asal-asalan berbisnis. Upaya besar, tegas dia, harus disertai konsep yang matang. Baik dan buruk usaha yang akan dijalankan pun ditimbang baik-baik.
“E-commerce sudah banyak. Namun, saya harus membuatnya berbeda dan merencanakan keberlanjutan usaha itu. Ide, penting. Melihat yang sudah ada pun boleh. Akan tetapi, coba modifikasi (agar memiliki nilai tambah,” papar William soal tips usahanya.
Otodidak
Cerita tak berbeda datang dari Christian Sugiono. Dikenal sebagai artis peran, dia juga adalah pemilik startup.
“Dari dulu saya suka komputer. Apa pun deh yang berhubungan dengan teknologi dan bidang kreatif,” ungkap Tian, sapaan Christian, pada acara yang sama.
Tian mengaku melewati jalan berliku sebelum memiliki bisnis sendiri. Dia bercerita, pekerjaan pertamanya adalah menjadi kasir restoran, yaitu ketika kuliah di Jerman.
“Penghasilannya lumayan tapi pekerjaannya melelahkan,” tutur Tian. Hingga, pada 2006 Tian pulang ke Indonesia meski kuliahnya di Jerman belum rampung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.