2. COO Goers, Niki Tsuraya Yaumi
Niki Tsuraya Yaumi percaya bahwa semua industri membutuhkan sentuhan perempuan. Tak terkecuali industri teknologi yang mayoritas dihuni laki-laki.
Ia mencontohkan dirinya yang berperan sebagai pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) Goers. Start up tersebut bergerak di bidang hiburan untuk merekomendasikan tempat-tempat menarik sekaligus menjual tiket konser lewat aplikasi mobile.
"Saya berlaku sebagai 'lem' yang menyatukan tim dan menyediakan solusi ketika ada masalah," ia menjelaskan.
Menurut Niki, saat ini bukan lagi saatnya perempuan berada di bawah bayang-bayang lelaki. Kartini era ini, kata dia, harus berani berekspresi dan percaya pada potensi diri.
"Kartini modern adalah perempuan yang melek teknologi," ujarnya.
3. Pendiri Reblood, Leonika Sari
Leonika Sari resah tiap kali ada pasien yang tak mendapatkan donasi darah. Untuk itu, ia ingin berperan sebagai jembatan penghubung antara donor dan orang yang membutuhkan darah.
Memanfaatkan kemampuan pemrograman yang ia miliki, Leonika kemudian membuat aplikasi "Reblood" untuk perangkat mobile.
Tujuannya agar pengguna rutin menyumbangkan darah mereka. Dengan demikian, tidak ada lagi orang Indonesia yang menderita karena penundaan transfusi darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.