Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wicak Hidayat

Penulis teknologi yang saat ini terjun bebas ke dunia startup digital. Ia aktif di Code Margonda bersama komunitas lainnya di Depok. Juga berperan sebagai Tukang Jamu di sebuah usaha rintisan bernama Lab Kinetic.

kolom

Silicon Valley, Sejak dalam Pikiran

Kompas.com - 26/04/2016, 11:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorReza Wahyudi

Pola Pikir, Lagi-lagi Pola Pikir

Ah, sebelum saya mengigau lebih jauh soal Depok dan impian Silicon Valley, mari kembali ke soalan pola pikir tadi. Ada dua pola pikir yang rasanya patut untuk diadopsi segera: keberagaman dan berani gagal.

Keberagaman mengacu pada kecenderungan untuk memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam tim perusahaan rintisan digital. Adanya keberagaman memungkinkan sudut pandang yang berbeda-beda pula dalam mencari solusi masalah yang dihadapi. Hipster, hacker, and hustler bukan sekadar jargon sok asyik kok. Akarnya ada di pola pikir itu.

Berani gagal mengacu pada pola pikir bahwa dari setiap kegagalan ada peluang pembelajaran. Gagal tak perlu dicemooh, bahkan bisa dikenakan bagaikan sebuah lencana kebanggaan.

Oh ya, terkait hal ini juga, sebaiknya jangan lagi takut untuk berbagi ide atau ilmu. Ini penyakit yang lazim ditemui di dunia startup kita. Kadang kita takut membicarakan ide startup karena takut idenya dicuri orang.  

Coba pikirkan lagi, jangan-jangan sebenarnya kita takut gagal sebelum mulai, Takut dianggap punya ide yang buruk. Sekadar melempar ide ke orang lain saja tidak mau. Padahal, diskusi ide bisa jadi sarana awal menguji diterima atau tidaknya ide tersebut. Tentunya, jangan berhenti pada ide saja ya.

Lebih baik silicon valley sejak dalam pikiran daripada gagal sejak dalam pikiran. Ya kan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com