Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dunia Sudah Melirik Ekonomi Digital Indonesia

Kompas.com - 28/04/2016, 13:55 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendengar kabar raksasa e-commerce China, Alibaba, masuk ke Indonesia. Menurutnya, itu pertanda bahwa dunia sudah melirik Indonesia. Masyarakat dan pemerintah pun diminta untuk bersiap.

Alibaba memang baru saja masuk ke Indonesia dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan e-commerce Lazada Indonesia. Total investasi Alibaba ditaksir mencapai nilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13,2 triliun.

Baca: Raksasa "E-commerce" China Alibaba Akuisisi Lazada

"Saya dengar Alibaba sudah masuk dan ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa dari luar sudah melihat potensi kita ini besar. Potensi digital ekonomi kita besar sekali," ujarnya saat membuka acara Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) di Indonesia Convention Exhibition, di Tangerang, Rabu (27/4/2016).

"Mereka (perusahaan asing) datang dan gabung tidak apa-apa, tetapi semua sektor usaha digital sebaiknya sudah bisa diisi perusahaan dalam negeri," imbuhnya.

Minta startup diperhatikan

Menurut Jokowi, persaingan ke depan akan semakin berat. Indonesia mesti bisa melahirkan berbagai startup atau usaha rintisan digital agar bisa mengimbangi tantangan ke depan.

Terkait hal tersebut, Presiden secara khusus meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk memerhatikan pengembangan startup di Tanah Air.

“Saya titip ke Pak Menteri soal startup ini dipikirkan betul-betul. Anggaran disiapkan betul. Saya dengar, Pemerintah Thailand mengalokasikan Rp 7 triliun untuk pengembangan startup,” ujar Jokowi.

“Negara lain sudah memulai itu. Jika kita tidak bisa mengejar dan melebihi mereka, saya pastikan akan ketinggalan. Dunia persaingan dan kompetisi ekonomi memang kejam, tapi itu tantangan yang mesti dihadapi,” imbuhnya.

E-commerce Bisa Gantikan Mall

Jokowi berpendapat perkembangan ekonomi digital atau e-commerce bisa membuat pusat perbelanjaan offline terancam. Pasalnya e-commerce memberikan berbagai kemudahan belanja, cukup dengan membuka aplikasi dan pesanan bisa langsung diantar.

“Saya bayangkan kalau ini (e-commerce) diteruskan, nanti banyak mall yang tutup. Ya sudah bisa pesan online, diantar, buat apalagi ke mall. Pemilik mall hati-hati. Dunia digital berubah dengan sangat cepat,” imbuhnya.

“Saya titip e-commerce ini bisa digunakan membantu saudara-saudara kita. Utamanya, petani yang ingin menjual produknya, nelayan usaha-usaha mikro yang ingin menjual produknya. Dan produk dari kampung, desa dan pelosok (supaya) bisa disambungkan dengan aplikasi,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Menkominfo Rudiantara menaksir nilai e-commerce Indonesia pada 2016 ini mencapai 30 miliar dollar AS atau setara Rp 395 triliun. Angka tersebut diprediksi naik menjadi 130 miliar dollar AS atau setara Rp 1,714 triliun pada 2020 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com