Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia, Daftar Kebiasaan Buruk Pengguna Internet Dunia

Kompas.com - 30/04/2016, 15:02 WIB

KOMPAS.com - Kaspersky Lab menguji ketangkasan cyber kepada lebih dari 18.000 pengguna di seluruh dunia untuk mengetahui bagaimana mereka berperilaku di internet dan seberapa berisikonya kebiasaan online mereka.

Para responden disajikan serangkaian situasi online standar yang biasa dihadapi oleh sebagian besar pengguna, dan terdapat berbagai jawaban yang dapat mereka pilih.

Kaspersky Lab mengungkap bahwa 76 persen responden yang disurvei tidak dapat membedakan halaman web asli dari yang palsu (di Meksiko angkanya mencapai 82 persen).

Ketika dihadapkan dengan ancaman serupa di Web, para pengguna biasanya melakukan kesalahan dengan memasukkan identitas mereka pada halaman phishing yang memang dirancang untuk mencuri kredensial.

Penjahat cyber menggunakan data yang dikumpulkan dari situs-situs palsu tersebut untuk mengakses akun pengguna yang kemudian digunakan untuk mendistribusikan iklan, file dan tautan berbahaya, serta mencuri uang dan data rahasia.

Sebanyak 75 persen responden bahkan dengan ceroboh memeriksa format dari file yang akan mereka unduh.

Alih-alih file musik, mereka kemungkinan besar berpotensi mengunduh virus, memilih 'scr' (screensaver, format umum untuk embedding virus), file executable 'exe' atau arsip 'zip' dengan konten yang tidak diketahui dan bukannya file aman 'wma'.

Survei tersebut menunjukkan bahwa warga Inggris (85 persen) adalah yang paling mungkin untuk jatuh ke dalam trik ini.

Menurut hasil penelitian, Jerman, Spanyol dan Australia mendapatkan skor rata-rata terbaik untuk ketangkasan cyber, tetapi bahkan warga dari negara-negara tersebut masih banyak lagi yang harus mereka pelajari.

Misalnya, masih banyak warga Jerman yang menyimpan password mereka dalam format yang tidak aman, seperti menuliskannya pada selembar kertas.

Warga Spanyol sering membuat backup yang tidak dapat diandalkan pada media fisik tanpa enkripsi atau proteksi terhadap password.

Sementara itu, banyak warga Australia yang tidak mengetahui bahwa browser dapat menyimpan sejarah aktivitas online mereka.

Untuk pilihan jawaban yang paling berbahaya, kebanyakan dipilih oleh para pengguna di India, Jepang dan Malaysia, dimana para penduduk masing-masing negara tersebut memiliki kebiasaan buruk ketika online yang berbeda-beda.

Warga India tampaknya menjadi yang paling mudah tertipu. Mereka lebih cenderung untuk membuka lampiran yang mencurigakan dalam e-mail, menambahkan siapa pun yang mengirimkan permintaan untuk menjadi teman dan mengklik tautan dari teman-teman mereka di jejaring sosial tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah tautan tersebut aman.

Jenis perilaku seperti ini menunjukkan bahwa pengguna di negara tersebut berada pada risiko yang lebih besar menjadi korban penipuan dari pengguna di negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com