KOMPAS.com - Kuartal pertama tahun 2016 ditandai grafik pertumbuhan pasar smartphone global yang nyaris landai. Lembaga riset IDC mencatat bahwa volume pengapalan memang naik dari 334,4 juta unit dalam kuartal yang sama tahun sebelumnya menjadi 334,9 juta unit.
Namun angka tersebut hanya melambangkan kenaikan year-over-year sebesar 0,2 persen. Awal tahun ini pun disebut sebagai waktu di mana pengkapalan smartphone dunia mencapai titik pertumbuhan terendah sepanjang sejarah.
Mengapa pasar smartphone lesu? IDC menyebut beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicunya, antara lain pasar negara maju yang sudah jenuh, juga penurunan angka pengkapalan dari dua pemimpin pasar, Samsung dan Apple.
Di tengah situasi itu, terjadi beberapa pergeseran penting di kancah pertarungan para vendor smartphone dunia.
“Perubahan terbesar terhadap pasar adalah datangnya dua brand China yang kurang dikenal, Oppo dan Vivo, yang menendang pemain peringkat empat dan lima besar sebelumnya, Lenovo dan Xiaomi,” tulis IDC dalam laporannya.
Berikut ini beberapa poin yang menarik untuk diamati dari laporan pasar smartphone dunia untuk kuartal pertama 2016.
iPhone turun untuk pertama kali
Sesuai dengan ekspektasi yang diumumkannya pada Januari lalu, angka penjualan ponsel iPhone besutan Apple benar-benar mengalami penurunan sebesar 16 persen.
Apple melaporkan penjualan iPhone sebanyak 51,2 juta unit untuk kuartal ini, sama dengan laporan angka pengapalan dari IDC. Pada kuartal yang sama tahun lalu, Apple menjual iPhone sebanyak 61,17 juta unit.