KOMPAS.com - Proyek ponsel murah Android One bakal jalan terus atau tetap dijalani Google, meskipun tingkat penjualannya kurang memuaskan.
Menurut laporan terakhir pada pertengahan 2015, hanya 1,4 jutaan unit smartphone Android One yang terjual selama setahun. Lantas, mengapa Google tetap nekat meneruskan proyek tersebut?
Menurut Director Business Development Android & Chrome, Mike Hayes, Android One adalah jalan bagi Google untuk berkiprah di negara-negara berkembang.
"Android One adalah salah satu strategi kami mengembangkan bisnis hardware. Kami akan terus mendukung vendor yang ingin bermitra dengan kami melalui program tersebut," kata Hayes, sebagaimana dilaporkan IndiaTimes dan dihimpun KompasTekno, Senin (9/5/2016).
Kegagalan bisnis Android One tahun lalu dijadikan pembelajaran di masa depan. Salah satunya, Google akan memberikan fleksibilitas bagi vendor lokal untuk memproduksi smartphone Android One dengan gaya masing-masing. Fleksibilitas yang dimaksud tak lain terkait spesifikasi dan harga.
Sebelumnya, Google membuat standar yang cukup ketat bagi vendor lokal yang ingin memproduksi ponsel Android One. Akibatnya, banyak vendor lokal yang urung bekerja sama dengan Google.
Beberapa vendor yang menyanggupi standar Google pun akhirnya memproduksi perangkat yang benar-benar seragam satu sama lain. Alhasil, konsumen tak berminat karena minimnya opsi.
Apa itu Android One?
Google menempatkan Android One sebagai proyek yang akan membuat miliaran orang di seluruh dunia bisa mendapatkan smartphone murah, berkualitas, lalu terhubung ke internet.
Jadi, Android One bukan sekadar pengadaan ponsel murah, namun untuk menghubungkan penduduk dunia ke jagat maya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.