Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Special Awards, Pelajar Indonesia Incar Grand Awards Intel ISEF

Kompas.com - 13/05/2016, 13:11 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

PHOENIX, KOMPAS.com - Intel menggelar ajang kompetisi sains bertaraf internasional bertajuk Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) di Phoenix, Arizona, AS. Perlombaan ini juga diikuti oleh kontingen asal Indonesia, yang terdiri dari 15 orang siswa.

Sayangnya, kontingen pelajar dari Indonesia belum berhasil menggondol penghargaan kategori Special Awards pada ajang yang berlangsung dari 8 hingga 13 Mei itu.

Kategori Special Awards sendiri dinilai oleh dewan juri dari lembaga atau perguruan tinggi yang memiliki minat terhadap karya peserta.

"Special Awards diberikan oleh lembaga atau universitas yang memiliki kesamaan minat, (sayangnya) malam ini (pelajar Indonesia) belum beruntung, belum dapat Special Awards," kata Rino R. Mukti, pendamping ke-15 kontingen, kepada wartawan KompasTekno, Reska K. Nistanto, yang turut hadir di tempat acara, Kamis (12/5/2016) waktu setempat.

Berpeluang mendapatkan Grand Awards

Meskipun begitu, kontingen Indonesia masih memiliki berpeluang mendapatkan gelar lain, yakni Grand Awards. Rino meyakini bahwa ada satu pelajar asal Indonesia yang berkesempatan besar untuk mendapatkan gelar dari kategori Grand Awards ini. 

Rino, yang juga merupakan dosen di fakultas MIPA ITB, berharap kontingen Indonesia setidaknya bisa membawa pulang Grand Awards melalui salah satu penelitian pelajar di bidang Animal Science.

"(Kesempatan di kategori) Animal Science lebih besar karena lebih ke binatangnya, menyangkut kelestarian alam dan ada kearifan lokalnya," kata Rino.

Rino merujuk penelitian yang dilakukan oleh Chabib Fachry Albab dan Millah Mu'azzah yang keduanya adalah pelajar SMAN 2 Lamongan, Jawa Timur.

Chabib dan Millah meneliti varietas burung Trulek Jawa yang selama ini telah dianggap punah oleh dunia internasional, tetapi ternyata masih ada habitatnya di Jawa Timur.

Grand Awards sendiri akan memiliki dewan juri yang terdiri dari praktisi dan profesor yang ditunjuk Intel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com