Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Telan "Smartphone", Apa yang Terjadi Setelahnya?

Kompas.com - 17/05/2016, 19:37 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com — Seorang narapidana (napi) di Irlandia menelan smartphone miliknya secara utuh. Entah apa yang ia pikirkan kala melakukan aksi tersebut.

Hal ini diketahui saat napi pria berusia 29 tahun tersebut hendak menjalani pemeriksaan mental lanjutan. Diketahui, ia memang menderita kompleksitas gangguan jiwa sosial.

Kala itu, dokter tak bisa memeriksa sang napi karena ia terus-menerus muntah selama empat jam. Setelah ditanya, barulah ia mengaku telah memasukkan smartphone ke perutnya.

Dokter tak langsung percaya. Dada sang napi akhirnya dipotret dengan sinar X alias X-ray. Hasilnya membuktikan bahwa sang napi tak berbohong, sebagaimana dilaporkan Gizmodo dan dihimpun KompasTekno, Selasa (17/5/2016).

Meski begitu, dokter tak langsung melakukan tindakan operasi. Menurut dia, ponsel tersebut bisa keluar lewat saluran pencernaan sang napi secara alami.

Namun, setelah 18 jam, ponsel itu tetap tenang di posisi awal. Ia tak juga turun ke saluran pencernaan untuk dikeluarkan dari tubuh napi. Mau tak mau, dokter pun segera mengoperasi sang napi.

Operasinya lebih kurang mirip dengan proses caesar pada perempuan yang melahirkan. Hanya, bekas jahitan lebih panjang karena posisi ponsel lebih di atas.

Untungnya, operasi berjalan lancar. Fungsi organ sang napi kembali normal pasca-enam hari dioperasi. Segera setelah benar-benar sembuh seperti sedia kala, napi akan kembali menjalani hukuman di balik jeruji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com