Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Ajaibnya Project Tango Google

Kompas.com - 20/05/2016, 15:16 WIB

MOUNTAIN VIEW, KOMPAS.com - Google punya banyak proyek riset dan pengembangan. Perusahaan yang konon berawal dari sebuah garasi itu memang gemar bereksperimen.

Salah satunya adalah Project Tango, sebuah upaya menghadirkan kemampuan augmented reality yang dilakukan oleh Google.

Menariknya, perangkat smartphone pertama yang bakal menerapkan Tango akan dihadirkan oleh Lenovo, awal Juni 2016 nanti.

Nah, sebelum perangkat itu hadir, pengunjung Google I/O 2016 punya kesempatan untuk menjajal demo Project Tango. Perlu dicatat bahwa demo dilakukan dengan tablet prototipe dan bukan smartphone seperti yang bakal dihadirkan Lenovo.

Berikut adalah pengalaman wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat yang mencoba Project Tango langsung di markas Google di Mountain View, California, AS.

Persyaratan teknis

Sebuah perangkat Project Tango dikatakan memiliki beberapa perbedaan dibandingkan perangkat Android pada umumnya. Namun, Tango sendiri secara kemampuan sebenarnya sudah bakal melekat pada Android N.

Untuk perangkatnya, perbedaan paling mencolok adalah adanya sensor khusus yang dikenal dengan sebutan 6-DOF atau six degree of freedom.  Lalu, kameranya harus mampu menangkap kedalaman bidang (depth of field).

Nah, Android N bakal mendukung kedua hal tersebut. Artinya, perangkat apa pun yang menggunakan Android N teorinya sudah bisa menjalankan Tango, asalkan ada kedua sensor tadi ada di dalam spesifikasinya.

Kalau mau agak teknis, tentunya ada beberapa libraries yang harus ada di dalam perangkat Android N yang menjalankan Project Tango. Misalnya untuk learning, depth dan augmented reality.

Tapi, produsen perangkat sebenarnya tak perlu terlalu pusing. Setidaknya itu janji Google. "Selama setahun terakhir, salah satu yang kami lakukan cukup banyak adalah bekerjasama dengan Qualcomm untuk mengitegrasikan komponen ini ke Snapdragon," ujar Johnny Lee dari tim Project Tango di gelaran Google I/O.

Mungkin, cukup dengan menggunakan Snapdragon tertentu, maka kemampuan Tango bakal langsung bisa digunakan oleh produsen perangkat.

Aplikasi di kehidupan sehari-hari

Dalam demo di panggung, Tango digambarkan bisa menghadirkan lingkungan augmented reality dari sebuah area terbatas (panggung, misalnya). Ia mampu mendeteksi batas pinggir panggung dengan cukup baik.

Sedangkan untuk demo yang lebih intim, Google membuka kesempatan pada pengunjung untuk memasuki area Sandbox (sebutan untuk area demo dan hands-on di Google I/O).

Di sana, ditunjukkan beberapa penerapan lain dari Project Tango. Misalnya, katalog dari toko perabot dan bahan bangunan Lowe bisa digunakan untuk melihat di sisi ruangan sebelah mana kompor bisa dipasang.

Atau, lewat Project Tango, pengguna bisa mengukur area tertentu di ruangan sehingga bisa tahu persis seberapa sisa ruang yang ada sebelum membeli furnitur.

Ada juga kemampuan untuk melihat katalog furnitur, mencoba menempatkannya di ruangan dan langsung memesannya jika memang dirasa cocok.

Selain itu, dari sisi hiburan, Project Tango bisa digunakan untuk permainan. Dalam demo itu ditampilan Woorld, yang mampu menempatkan berbagai benda interaktif ke sebuah ruangan. Termasuk, misalnya, sebuah keran kartun yang jika dinyalakan akan membuat ruangan tampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com