Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL dan Indosat Jualan Bonus 4G "Jumbo", Smartfren Pilih Strategi Lain

Kompas.com - 25/05/2016, 14:52 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paket data dengan bonus kuota 4G jumbo jadi "seksi" akhir-akhir ini. Indosat memulai tren itu dengan meluncurkan paket Combo Freedom berbonus 4G hingga 10 GB, dengan tarif Rp 199.000.

Seakan tak mau kalah, pekan lalu XL merilis paket serupa tapi tak sama. Bertajuk Combo Xtra, paket Rp 239.000 itu menawarkan bonus kuota 4G hingga 40 GB.

Di tengah ketatnya persaingan dua operator, Smartfren justru mencabut paket 4G True Unlimited dengan tarif Rp 75.000. Operator tersebut menggantinya dengan paket 4G berkuota 30 GB tanpa bonus, seharga Rp 300.000.

Baca: Membandingkan Tarif 4G XL, Indosat, dan Smartfren

Bagi sebagian orang, tarif baru Smartfren tentu tak semenggiurkan tawaran XL atau Indosat. Meski begitu, Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra menegaskan pihaknya tak berniat mengikuti tren operator lain, ataupun menghadirkan kembali paket 4G True Unlimited.

Menurut dia, ketika meluncurkan paket True Unlimited tahun lalu, Smartfren bertujuan menumpas ketakutan masyarakat akan mahalnya jaringan 4G. Tapi paket itu tak bisa diberlakukan terus-menerus karena tak menguntungkan dari segi bisnis.

"Setelah kami hitung, kebutuhan rata-rata penggunaan internet masyarakat memang 30 GB. Harga Rp 300.000 juga menurut kami cukup terjangkau," kata dia, Rabu (25/5/2016), usai menjadi pembicara pada Selular Congress 2016 di Balai Kartini, Jakarta.

"Kalau tarifnya di bawah itu, bisnis ini nggak akan sustainable. Kami nggak mau ada komoditisasi data. Kalau begitu terus, operator nggak akan punya masa depan," ia menambahkan.

Roberto memaklumi langkah para operator meluncurkan paket murah berkuota besar menjelang Ramadhan. Strategi itu ia anggap lumrah untuk meningkatkan penetrasi di momen yang tepat.

"Kalau kami ikut, persaingan tarif nggak akan ada ujungnya," ujarnya.

Menonjolkan kualitas

Dari segi tarif dan kuota yang ditawarkan, Smartfren bisa dibilang kurang kompetitif. Namun, Roberto mengklaim keunggulan Smartfren terletak pada pengalaman pengguna alias user experience.

"Dari pengamatan kami, mayoritas pengguna 4G adalah kelas menengah ke atas. Mereka lebih memilih jaringan yang stabil dan konsisten ketimbang tarif murah," ia menuturkan.

Roberto menggarisbawahi predikat Smartfren sebagai operator dengan cakupan terluas di Indonesia. Selain itu, Smartfren juga merupakan operator pertama yang menggelar layanan suara berbasis LTE alias "VoLTE".

Laporan kuartal ketiga 2015 dari OpenSignal menunjukkan, Smartfren berada di posisi ke-32 dunia yang cakupan 4G-nya mencapai 78 persen wilayah Indonesia. Artinya, pengguna tak perlu khawatir kehilangan jaringan 4G saat bepergian ke kota-kota kecil.

Telkomsel berada di peringkat 174 global dengan cakupan jaringan LTE 35 persen. Selanjutnya ada Indosat di posisi 182 dunia dengan cakupan 23 persen, dan XL Axiata di posisi 183 dunia dengan cakupan 19 persen.

Soal kecepatan, XL masih unggul untuk kecepatan download hingga 12 Mbps. Di bawahnya menyusul Telkomsel dengan kecepatan 11 Mbps, Indosat 10 Mbps, dan Smartfren 7 Mbps.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com