Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokia Bersiap Pangkas 15.000 Karyawan?

Kompas.com - 26/05/2016, 10:03 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Angka pemangkasan tenaga kerja yang bakal dilakukan oleh Nokia agaknya lebih besar dari yang diumumkan sebelumnya.

Laporan terbaru dari Reuters yang dirangkum KompasTekno, Kamis (26/5/2016) menyebutkan bahwa penyedia perangkat telekomunikasi itu diperkirakan bakal merumahkan hingga belasan ribu karyawannya secara global.

“Belum ada angka resmi, tapi berdasarkan informasi dari kontak-kontak serikat kami, saya memperkirakan pemangkasan global ini bakal berdampak pada 10.000  hingga 15.000 orang,” uajr Risto Lehtilahti, seorang representatif serikat pekerja di situs Nokia Oulu.

Apabila perkiraan tersebut benar, maka Nokia akan memangkas sekitar 14 persen dari total tenaga kerjanya yang berjumlah 104.000 orang.

Perusahaan tersebut sejauh ini telah mengumumkan rencana merumahkan 2.400 orang karyawan di Finandia dan Jerman sebagai bagian dari program penghematan ongkos.

Nokia memublikasikan program rasionalisasi pada April lalu dengan target menghemat biaya operasional sebesar 900 juta Euro pada 2018 mendatang.

Kabar tentang rencana pemangkasan jumlah pegawai hingga 15.000 orang ini datang menyusul akuisisi perusahaan rival Nokia di industri telekomunikasi, Alacatel-Lucent, yang berbasis di Perancis.

Baca:Nokia Resmi Akuisisi Alcatel-Lucent Rp 215 Triliun

“Nokia dan Alcatel banyak bersinggungan, jadi angkanya bisa bertambah besar dan mungkin berada di kisaran itu (10.000-15.000),” kata Hannu Rauala, analis dari OP Equities.

Penghematan biaya operasional dilakukan untuk mengantisipasi pasar perangkat telekomunikasi yang sedang lesu. Awal Mei, Nokia pemprediksi penjualan hardware jaringannya bakal mengalami penurunan tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com