Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren Janji Migrasi 850 Mhz Rampung Sebelum Akhir 2016

Kompas.com - 27/05/2016, 07:43 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - PT Smartfren Telecom Tbk. (Smartfren) berjanji akan menuntaskan proses relokasi pengguna CDMA di frekuensi 850 Mhz sebelum 2016 berakhir. Saat ini ada lebih kurang 2 juta pengguna yang sudah dipindahkan dan beralih memakai 4G LTE.

“Kita usahakan sebelum akhir tahun sudah selesai migrasi. Kan sekarang sudah ada lebih kurang 2 juta orang pengguna yang beralih ke 4G LTE, tinggal sisanya saja,” ujar Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo saat bincang dengan KompasTekno di sela Uji Jaringan Smartfren Yogyakarta, Kamis (26/5/2016).

“Kami ikut ketentuan pemerintah, diusahakanlah segera selesai,” janjinya.

Munir juga menceritakan salah satu kesulitan mereka melakukan migrasi adalah dari sisi pelanggan, bukan soal teknologi. Perusahan sudah menyiapkan 4G LTE dan berbagai paket serta promosi untuk memikat penggunanya pindah dari handset lama yang mentok di teknologi EVDO (3G).

Namun bagi pengguna senior, menurutnya, paket dan promosi itu kurang menarik. Pengguna senior ini justru merasa puas pada teknologi EVDO (3G). Sedangkan, pelanggan yang tertarik pada promo 4G justru generasi baru yang memang sudah akrab dengan layanan internet.

Seperti diketahui, keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika saat masih dijabat Tifatul Sembiring mewajibkan Smartfren mengikuti tata ulang frekuensi 850 MHz serta pindah dari frekuensi 1.900 Mhz.

Sebagai gantinya, anak usaha grup Sinar Mas itu mendapatkan alokasi frekuensi sebesar 30 MHz pada frekuensi 2.300 Mhz. Frekuensi ini pula yang saat ini mereka pakai untuk menggelar layanan 4G LTE.

Sementara itu di 850 Mhz, Smartfren mesti tukar posisi, dari semula berada di Band B, mesti pindah ke Band A. Band B pada frekuensi ini akan ditempati oleh Telkomsel untuk mengoptimalkan layanan 4G mereka.

Telkomsel sendiri mengatakan sudah melakukan uji laik operasi (ULO) dan mengantongi sertifikat kelayakan operasi dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Namun mereka belum bisa menempati frekuensi yang diharapkan karena masih harus menunggu penyelesaian proses migrasi Smartfren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com