Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam Nuklir AS Masih Pakai Disket dari Tahun 70-an

Kompas.com - 29/05/2016, 08:53 WIB

KOMPAS.com - Sistem senjata kapal selam nuklir milik militer Amerika Serikat (AS) masih menggunakan disket era tahun 1970-an berukuran sekitar 20 cm, seperti terungkap dalam sebuah laporan pemerintah.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menggunakan sistem untuk koordinasi rudal balistik antarbenua, kapal selam nuklir, pesawat pengebom, dan pesawat pembawa bahan bakar yang mengandalkan Kompter IBM Seri 1 dari era tahun 1970-an dan disket ukuran 20 cm.

"Sistem tersebut masih tetap digunakan karena, singkatnya, masih berfungsi," kata juru bicara Pentagon, Letkol Valerie Henderson, seperti dikutip KompasTekno dari BBC Indonesia, Minggu (29/5/2016).

"Bagaimanapun, untuk mengatasi kekhawatiran akan kekunoannya, disket rencananya akan diganti dengan peralatan digital yang aman pada akhir 2017," imbuh Henderson.

Letkol Henderson menambahkan bahwa proses modernisasi untuk Komando Nuklir, Pengendalian dan Komunikasi terus berlangsung dengan pergantian seluruh sistem dicapai pada akhir 2020.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS mengatakan, Pentagon merupakan salah satu dari beberapa departemen yang memerlukan pergantian sistem secara mendesak.

Laporan tersebut juga mengungkapkan dana yang dihabiskan setiap tahunnya untuk biaya pemeliharaan teknologi 'kuno' mencapai 61 miliar dollar AS atau sekitar Rp 828 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com