Pasalnya, harga iPhone baru di negeri itu relatif tinggi karena pajak dan bea masuk sehingga tak terjangkau oleh kebanyakan konsumen.
Sebagian besar smartphone (70 persen) yang terjual di negeri berpenduduk terbanyak kedua di dunia ini memiliki banderol di bawah 150 dollar AS, atau jauh di bawah kisaran iPhone baru yang bisa menembus angka 900 dollar AS.
Pemasaran iPhone bekas pun jadi alternatif strategi untuk memperluas pasar Apple di India, tanpa mengorbankan brand premium yang bisa ternoda kalau Apple menjual iPhone baru dengan harga murah.
Konsumen India sendiri sebenarnya meminati iPhone, asalkan harganya bisa lebih terjangkau.
Hal ini bisa dilihat dari sebuah model lawas seharga 300 dollar, iPhone 5S, yang penjualannya tercatat meningkat sebesar 56 persen secara year-over-year di negara tersebut, dalam laporan keuangan terbaru yang dirilis Apple bulan lalu.
India merupakan target yang penting bagi Apple. Pada 2017 nanti, negeri tersebut diproyeksikan menjadi pasar smartphone terbesar kedua setelah China.
Untuk sekarang pasaran smartphone India masih dikuasai oleh pabrikan lokal yang membuat smartphone Android murah, sementara Apple masih pusing memikirkan “jalan masuk” apa yang tersedia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.