“Tak harus punya skill menulis, skill foto, atau skill seni yang tinggi. Semua bisa berlatih di sini, bisa belajar dari yang lebih mumpuni ilmunya,” katanya lagi.
4. Berikan atribusi ke pencipta
Setelah berpayah-payah membuat konten original, tentu tak enak rasanya kalau karya tersebut tiba-tiba dicomot tanpa izin atau tanpa menyebutkan pencipta aslinya.
Dita pun menyarankan agar para story teller di Steller selalu memberikan atribusi yang sesuai apabila memakai konten buatan orang lain di dalam karya. Lebih baik lagi jika sebelumnya meminta izin terlebih dahulu.
“Hargailah karya orang lain apabila ingin karya kita dihargai,” ujarnya mewanti-wanti.
5. Tambahkan tagar #StellerID
Bersama dengan tiga orang lainnya, Dita ditunjuk sebagai duta Steller di Indonesia. Mereka bertanggung jawab mengkurasi konten-konten yang diunggah para pengguna di Tanah Air untuk ditampilkan di Steller Indonesia.
Agar posting terlihat oleh tim kurator yang menyeleksi karya setiap hari, jangan lupa mencantumkan tagar #StellerID.
Menurut Dita, Indonesia termasuk wilayah dengan angka pertumbuhan pengguna Steller tercepat di dunia. “Salah satu indikatornya, dalam 1 bulan lebih bisa terkumpul 12.000 stories yang terpantau melalui #StellerID,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.