Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Juta Akun Media Sosial Diretas dan Dijual

Kompas.com - 07/06/2016, 10:48 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Vice News

KOMPAS.com - Lebih dari 100 juta akun media sosial VK diretas. Meski tak populer secara global, namun platfrom tersebut digadang-gadang sebagai Facebook-nya masyarakat Rusia.

Pasalnya, VK adalah media sosial paling populer di negara bekas Uni Soviet tersebut. Semua fiturnya tampak identik dengan Facebook, mulai dari profil, galeri foto, tombol like, hingga kemampuan chatting.

VK sendiri didirikan oleh Pavel Durov yang juga menciptakan aplikasi pesan instan Telegram. Pada 2014 lalu, pengguna aktif VK sudah 100 juta orang.

Peretasan yang menimpa platform tersebut adalah ulah anonim yang menyebut dirinya Peace, sebagaimana dilaporkan Vice dan dihimpun KompasTekno, Selasa (7/6/2016).

Ia mengatakan 100 juta akun yang diretas telah dikumpulkan dalam kurun waktu dua tahun, yakni 2011 hingga 2013. Data akun yang mencakup nomor telepon, e-mail, dan password tersebut, dijual seharga 1 bitcoin atau setara 570 dollar AS (Rp 7,6 jutaan) di marketplace barang gelap RealDeal.

Peace mengklaim masih menyimpan 71 juta akun lainnya, tapi belum mau menjual ke pasar bebas. Untuk kasus ini, Durov maupun perwakilan VK enggan berkomentar.

Sebagai catatan, Peace sejatinya adalah warga Rusia. Sebelumnya, ia juga bertanggung jawab atas bocornya e-mail dan password 117 juta akun LinkedIn di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com