KOMPAS.com – Hobi bermain game sebenarnya bisa dilakukan di sela-sela aktivitas rutin. Sebagian orang bahkan sudah melakukannya. Terlebih lagi, sekarang main game di ponsel juga bisa semulus permainan di komputer.
Dalam gerbong kereta, kerap ditemui penumpang terlihat asyik bermain game di ponsel mereka. Bisa jadi mereka adalah komuter yang juga gamer, menggunakan hobinya bermain game untuk mengisi waktu selama perjalanan menumpang kereta api.
Meski begitu, masih saja ada gamer bimbang memulai bermain game di ponsel untuk permainan-permainan yang biasa mereka jalankan di komputer dekstop alias PC.
Perangkat ponsel juga kerap dianggap punya keterbatasan yang sama dengan console. Gadget dianggap tergantung pada ketersediaan aplikasi permainan di “pasar” seperti play store atau app store.
Sudah begitu, pilihan controller untuk PC juga lebih banyak. Selain keyboard dan mouse, PC bisa tersambung dengan beragam controller seperti joystick, racing wheel (untuk game balap), atau virtual guitar untuk permainan berbasis alat musik itu.
Hal menarik lain jika bermain game di PC adalah penambahan mod game. Ini adalah fitur tambahan atau pengganti dalam sebuah game. Tampilan mobil polisi bisa berubah menjadi laiknya mobil polisi di Indonesia saat bermain Grand Thief Auto (GTA), misalnya.
Spesifikasi PC yang dirakit untuk para gamer akan memastikan tak ada cerita permainan mendadak lemot apalagi putus-putus.
Fleksibelitas-berkualitas
Tantangannya, PC untuk gamer tetap saja mahal. Pemakaian listrik untuk menyokong semua kebutuhan bermain game di PC pun besar, bisa sampai 1.000 Watt.
Namun, tantangan terbesar dari bermain game di PC adalah posisi yang tak bisa bergeser. Mana bisa bermain game di kereta api selama perjalanan pulang memakai PC?
Adapun soal kualitas grafis ponsel untuk game, kini sudah ada pula pemograman aplikasi antar-muka (API) baru yang memastikan tampilan gambar di layar ponsel setara dengan PC.
Fasilitas baru itu dikenal dengan sebutan "Vulkan API 1.0", versi terbaru paket pemrograman antar-muka Open Graphics Library for Embedded System (Open GL-ES).
Smartphone yang sudah mengadopsi aplikasi berbasis Vulkan API, seperti pada Samsung Galaxy S7, memiliki kemampuan pengelolaan optimal untuk penggunaan prosesor (CPU), kartu grafis (GPU), dan memori (RAM).
Bila Open GL dirancang untuk mendukung CPU smartphone berbasis prosesor dengan inti tunggal (single-core), Vulkan API disiapkan untuk prosesor berinti banyak (multi-core).
Efisiensi kinerja prosesor dari smartphone yang telah mengadopsi Vulkan API untuk tampilan grafisnya didapat dari pembagian beban kerja yang lebih merata antar-core.
Adapun efek penyematan Vulkan API untuk GPU dapat ditengok dari frame rate dan rendering yang lebih baik. Hasilnya, tak ada lagi gambar dan permainan "lemot" sekalipun dijalankan di ponsel.
Berani coba?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.