Lenovo Ingin Jadi "Pop Culture" seperti Apple

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Lenovo ingin produk-produk komputasi untuk konsumen, seperti laptop, PC, tablet, dan smartphone, menjadi seperti produk-produk keluaran Apple.

"Lihat saja Apple, setiap meluncurkan produk baru, beritanya langsung muncul di mana-mana, sudah menjadi pop culture, seperti itulah keinginan Lenovo ke depannya," kata Quinn O'Brien, Vice President Worldwide Brand Lenovo kepada KompasTekno sebelum gelaran Lenovo Tech World 2016 di San Francisco, Selasa (7/6/2016).

Untuk itulah Lenovo saat ini sedang fokus membangun brand global yang kuat dan premium, serta membuat produk yang memiliki user experience yang bisa menjadi bahan pembicaraan orang banyak.

Kuat dalam arti bisa menggerakkan bisnis dan premium yang dimaksud bukan menjadi mahal, melainkan memiliki value sehingga orang mau membayar lebih.

"Ponsel 200-an dollar AS Lenovo tetap menjadi ponsel yang lebh baik dibanding buatan kompetitor di luar sana," ujar O'Brien.

Untuk menuju ke sana, O'Brien mengatakan perusahaan menyiapkan tiga strategi dalam membangun brand. Yang pertama adalah produk yang dibuat Lenovo harus customer-centric, atau dikembangkan sesuai dengan keinginan penggunanya.

O'Brien memberi contoh, salah satu perusahaan yang berhasil membangun brand yang customer-centric adalah layanan transportasi berbasis aplikasi Uber.

Strategi kedua adalah membangun brand yang merasa dimiliki oleh pengguna. Untuk kasus ini, O'Brien memberi contoh perusahaan produsen kamera aksi (action cam) GoPro.

"Banyak kampanye marketing yang kami lakukan dengan fans yang banyak menghasilkan konten-konten buatan pengguna kami (user-generated)," katanya.

Tearkhir, brand yang dibuat oleh Lenovo harus memiliki sifat disruptif dan mudah dibagikan (shareable) oleh penggunanya. Lenovo memulainya dengan mengubah logo perusahaan pada Juni 2015 lalu.