Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Microsoft Bayar Rp 349 Triliun Tunai untuk Caplok LinkedIn

Kompas.com - 14/06/2016, 09:53 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Microsoft menggelontorkan dana senilai 26,2 miliar dollar AS atau setara Rp 349,3 triliun dan dibayar tunai, tidak dalam bentuk saham, untuk mencaplok LinkedIn. Nilai akuisisi sebesar itu seharusnya dilandasi alasan yang kuat.

Melalui surat digital untuk semua karyawannya, CEO Microsoft Satya Nadella merangkum prospek bisnis yang dianggap gemilang bersama LinkedIn. Ia mengisyaratkan bahwa layanan cloud profesional Microsoft memang harus menikah dengan jejaring profesional LinkedIn.

"Kesepakatan ini adalah kunci untuk mencapai ambisi bersama," kata Nadella dalam suratnya, sebagaimana dilaporkan TheRegister dan dihimpun KompasTekno, Selasa (14/6/2016).

Nadella yakin penyatuan keduanya bakal menghasilkan inovasi besar di industri teknologi bagi dunia kerja. Keduanya akan saling melengkapi karena sama-sama menyasar pasar yang spesifik, yakni pebisnis dan orang kantoran.

Cari kerja sambil kerja

Belum jelas seperti apa hasil penyatuan produk keduanya. Nadella hanya memberi sedikit gambaran pada presentasi bisnis yang ia ajukan.

Menurut dia, di masa depan bisa saja profil LinkedIn seseorang turut menyimpan dokumen, kontak kerja, email, dan akun Skype-nya.

Contoh lainnya, sembari mencari kesempatan karir di linimasa LinkedIn, pengguna bisa mengerjakan tugasnya di Office 365 untuk kemudian disimpan secara aman di LinkedIn.

"Linimasa LinkedIn bisa jadi tempat bagi para profesional untuk tetap terkoneksi dengan apa yang terjadi pada pekerjaannya, kehidupan sosial dengan rekan kerja, dan industri kerja secara umum," Nadella menjelaskan.

Peluang iklan

Integrasi layanan itu dinilai dapat membuka peluang iklan dan kesempatan bisnis baru. Selain itu, yang terpenting, Nadella yakin pengalaman dan ikatan pengguna dengan layanan Microsoft-LinkedIn bisa lebih erat.

Dari pemaparan sang CEO, alasan Microsoft mencaplok LinkedIn bisa dibilang meyakinkan, apalagi didukung impian yang tinggi.

Namun perlu diingat, optimisme yang sama pernah terjadi ketika Microsoft mengakuisisi Nokia dan Skype. Sayangnya, saat ini dua perusahaan itu seperti mengambang di bawah naungan Microsoft.

Lebih lanjut, Nadella menjelaskan bahwa LinkedIn akan terus menjadi jejaring profesional yang mandiri seperti sekarang. Iklim dan cara kerja perusahaan itu tak bakal diubah.

Bedanya, CEO LinkdeIn Jeff Weiner akan melaporkan kondisi perusahaan secara berkala ke Nadella. Selebihnya, kantor, pegawai, dan keseharian di LinkedIn tetap berjalan seperti biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com