Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motorola Pilih TKDN "Software" untuk Masuk Indonesia

Kompas.com - 15/06/2016, 10:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika skema pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 100 persen software jadi diresmikan, Lenovo akan memakainya untuk memasukkan ponsel Motorola ke Indonesia.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang menggodok tata cara pemenuhan TKDN ponsel 4G LTE yang baru. Rencananya vendor bakal diberi pilihan berupa investasi 100 persen software atau investasi 100 persen hardware.

Lenovo, dalam rangka memasukkan produk high end mereka yang berlabel Motorola, berniat untuk memakai skema investasi software tersebut. Sedangkan produk lainnya kemungkinan bakal tetap memakai jalur manufaktur yang sudah ada sekarang.

“Kami juga baru dengar soal skema baru TKDN, jadi mesti dikaji dulu. Kalau memang nanti ada pilihan software, kami mungkin akan memakainya untuk Motorola. Tapi sekarang tetap mesti dikaji dulu,” ujar Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R. Suhadi saat ditemui usai peluncurkan Lenovo Vibe K5 Plus di Jakarta, Selasa (14/6/2016) sore.

Adrie mengakui ada dua hal yang menghambat masuknya Motorola ke Indonesia, yaitu terkait kepastian soal aturan TKDN dan soal kesanggupan pabrik yang memproduksi lokal.

Produksi ponsel high end seperti merek Motorola masih sulit dilakukan secara lokal di Indonesia. Hal ini terkait dengan masalah ketersediaan komponen serta tenaga ahli yang dibutuhkan.

“(Motorola belum masuk) satu karena TKDN, satu lagi karena assesment pabrik. Untuk software sendiri Motorola memang agak beda, cenderung sophisticated, sehingga perlu rekanan pabrik yang memang sanggup mengerjakannya,” pungkas Adrie.

Skema TKDN Baru

Di sisi lain, pemerintah baru saja membatalkan rencana memakai lima skema investasi untuk pemenuhan TKDN. Lima skema yang dimaksud adalah:

1. 100 persen hardware; 0 persen software
2. 75 persen hardware; 25 persen software
3. 50 persen hardware; 50 persen software
4. 25 persen hardware; 75 persen software
5. 0 persen hardware; 100 persen software

Sebagai gantinya, seperti dijelaskan oleh irektur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan, pemerintah menggodok dua skema baru.

Skema baru tersebut adalah investasi 100 persen software dan investasi 100 persen hardware. Pilihan tersebut memberikan konsekuensi yang berbeda pada para vendor.

Salah satu contohnya, vendor yang berinvestasi 100 persen software diizinkan mengimpor complete built unit (CBU) ponsel 4G asalkan cost insurance freight (CIF) perangkat tersebut seharga Rp 8 juta atau lebih.

“Selain itu pengingkatan TKDN melalui jalur software tersebut mesti disertai dengan gambaran mengenai rencana investasi industri software yang besarannya masih dibahas oleh Kemenperin, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kementerian Perdagangan (Kemendag),” ujar Putu saat dihubungi KompasTekno dalam kesempatan berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com