Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli membenarkan keberadaan spanduk dan poster tersebut. Namun dia menolak jika hal itu disebut sebagai iklan.
“Hanya aktivitas akuisisi saja, event di booth,” ujarnya kepada KompasTekno.
Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman juga mengamini pernyataan Alex. Menurutnya, program tarif Rp 1 per detik yang dilakukan di luar Pulau Jawa.
Pelanggan di wilayah itu kerap mengatakan tarif telepon mahal dan mereka tidak memiliki pilihan operator lain. Dengan kata lain, terjadi monopoli di sana.
Menurut Deva, 80 persen pasar di luar Pulau Jawa dikuasai oleh satu pemain. Indosat pun prihatin dan meminta pemerintah menegakkan regulasi terkait.
"Oleh karena itu Indosat Ooredoo berupaya masuk pasar luar Pulau Jawa dengan menerapkan tarif Rp 1/detik," kata Deva.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.