Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Bos Indosat soal Dominasi Telkomsel di Luar Jawa

Kompas.com - 23/06/2016, 13:23 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Protes secara tertulis

Awal masalah ini, sekitar pekan lalu, media sosial ramai dengan foto-foto berisi spanduk dan poster milik Indosat. Isi spanduk dan poster itu menyindir tarif operator lain, yaitu Telkomsel, dengan menyebutnya mahal.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tanggap dan memanggil kedua operator yang berselisih itu. Setelah memenuhi panggilan dan menceritakan detil alasan tindakannya, Indosat diminta untuk membuat surat keberatan secara tertulis.

“(Sekarang) kami sudah protes secara tertulis ke regulator. Kami selama ini ngedumel tapi nggak nulis. itu kesalahan kami. Salah kami (Indosat) juga sih, (operator) yang lain juga,” tutup Alex.

Sekadar diketahui, selain masalah dominasi pasar luar Jawa, Telkomsel dan Indosat juga berselisih pendapat mengenai aturan penurunan tarif interkoneksi dan network sharing. Telkomsel menolak, sedangkan Indosat mendukung perwujudan aturan tersebut.

Biaya interkoneksi sendiri adalah komponen yang dikeluarkan operator untuk melakukan panggilan lintas jaringan. Biaya merupakan salah satu komponen yang menentukan besaran tarif ritel.

Sedangkan network sharing adalah konsep mengenai satu perangkat jaringan aktif yang digunakan oleh beberapa operator berbeda. Konsep demikian dinilai bisa membantu memangkas biaya pembangunan jaringan sekaligus mempercepat proses pembangunannya.

Rencananya Kementerian Komunikasi dan Informatika berniat mengatur soal penurunan tarif interkoneksi ini dalam peraturan menteri. Sedangkan network sharing rencananya dimasukkan dalam penyesuaian Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com