KOMPAS.com - Samsung membikin heboh kalangan penyuka gadget ketika meluncurkan Galaxy S6 Edge lebih dari setahun yang lalu.
Perangkat ini memperkenalkan sejumlah inovasi seperti layar yang melengkung di dua sisi dan desain baru yang mendobrak bentuk tradisional seri Galaxy S.
Sayang, reputasi Galaxy S6 Edge ketika itu ternoda beberapa kekurangan yang sepele tapi cukup mengganggu, seperti ketiadaan slot memori micro-SD untuk mengembangkan kapasitas penyimpanan.
Nah, pada Galaxy S7 Edge, Samsung menambal kelemahan-kelemahan yang ada di produk terdahulu, sekaligus membuatnya lebih bertenaga.
Seperti apa perangkat “penyempurna” yang berbanderol belasan juta rupiah ini? Ikuti ulasan KompasTekno berikut.
Desain
Dari luar, Galaxy S6 Edge dan S7 Edge ibarat pinang dibelah dua. Mereka sangat mirip sehingga hampir mustahil untuk dibedakan hanya dengan sekilas melihat bentuk fisiknya.
Seperti sang pendahulu, Galaxy S7 Edge memiliki desain fisik yang unik dan menarik perhatian, dengan layar yang melengkung ke arah dalam di sisi kiri dan kanan serta sekujur tubuh berbalut material kaca yang mengilap.
Di sisi muka, terdapat tombol fisik “Home” yang merangkap sebagai pemindai sidik jari. Tombol yang diapit oleh dua softbutton “back” dan “multi-task” ini sedikit menonjol dan terasa agak keras ketika ditekan.
Sebuah kamera depan dengan resolusi 5 megapiksel bertengger di pojok kanan atas layar, persis di samping speaker telepon dan logo “Samsung”.
Bagian belakang memuat unit kamera baru dengan resolusi 12 megapiksel dan Optical Image Stabilizer. Di sampingnya ada unit LED flash dan pemindai denyut nadi. Tata letak komponen-komponen ini tak berubah dibandingkan dengan Galaxy S6 Edge.
Frame metal yang tipis itu membuat pinggiran Galaxy S7 Edge terasa agak “tajam” ketika digenggam dan membuat pegangan jadi kurang mantap. Apalagi, sisi belakangnya juga rata sehingga tak nyaman di telapak tangan.
Agaknya Samsung memutuskan untuk sedikit mengorbankan kenyamanan pakai perangkat ini demi estetika.
Berbeda dari flagship terkini milik sejumlah pabrikan lain, Galaxy S7 tidak memiliki konektor USB type-C, melainkan port micro USB untuk menjaga kompatibilitas dengan aksesori, seperti charger dan flashdrive OTG yang banyak beredar sekarang.
Laci mungil tempat menaruh (nano) SIM card kini sekaligus berperan untuk menampung kartu memori microSD. Kemampuan inilah yang absen pada Galaxy S6 Edge dulu dan banyak dikeluhkan oleh konsumen.
Seperti pada Galaxy S6 Edge, sisi melengkung layar ini bisa dipakai untuk menampilkan aneka notifikasi atau hal lain seperti daftar kontak yang paling sering diakses.
Keunikan lainnya, lengkungan panel display Galaxy S7 Edge (5,5 inci, 2.560 x 1.440) membuat layarnya seolah tak terbatas oleh bezel. Tampilan di layar terlihat seperti “tumpah” ke sisi samping kiri dan kanan sehingga memberikan ilusi tersebut, seperti bisa dilihat dalam rangkaian gambar di bawah.
Bagian laci SIM card dibekali dengan segel karet tipis untuk mencegah air masuk, sementara port microUSB, jack audio 3,5 inci, dan grill speaker bisa dibiarkan terbuka saat perangkat terendam air.
Hanya saja, pastikan aneka port itu sudah benar-benar kering sebelum menancapkan charger atau aksesori lain. Samsung sendiri sudah menerapkan pendeteksi kelembapan di port micro USB Galaxy S7 Edge sehingga baterai perangkat ini tidak bisa diisi apabila konektor tersebut masih basah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.