Ia kemudian menunjukkan serangkaian kode yang dimasukkan ke dalam Notepad dan browser yang membaca kode tersebut berubah sesuai dengan perintah. Mulai dari mengubah latar belakang menjadi warna lain, hingga memasukkan sebuah teks.
“Ini adalah bahasa untuk membuat web HTML. Cara kerja Hour of Code lebih kurang seperti ini. Masukkan kode sebagai alat berkomunikasi yang bisa dipahami oleh komputer dan komputer akan memprosesnya. Bedanya, Hour of Code menggunakan pemrograman visual, mudah dipelajari anak,” terangnya lalu melanjutkan dengan membuka Hour of Code edisi Minecraft.
Visual Programming
Sebenarnya ada berbagai versi Hour of Code, mulai dari Minecraft hingga Flappy Bird. Namun, kami memutuskan untuk menghabiskan jatah 3 menit yang tersisa untuk mempelajari coding melalui Hour of Code edisi Minecraft.
Alur pelajarannya memang sederhana. Setelah membuka aplikasi, Anda akan berhadapan dengan tokoh game tersebut yang diberi serangkaian tugas. Cara menyelesaikan tugas tersebut adalah dengan merangkai sebuah perintah.
Pelajar dan pengajar yang memakai modul atau aplikasi Hour of Code ini akan dihadapkan dengan metode visual programming atau pemrograman visual. Tak ada barisan kode yang terlihat. Hanya sebuah kotak berisi tokoh Minecraft, definisi tugas yang mesti dilakukan, dan blok-blok berisi tulisan perintah.
Contohnya, saat diberi perintah menebang sebuah pohon. Blok perintah yang tersedia adalah “bergerak maju”, “belok kanan”, “belok kiri”, atau “hancurkan objek”.
Untuk menyelesaikan tugas, cukup menyusun blok-blok perintah dalam urutan logika: jika menekan tombol “Run” maka karakter akan melakukan (isi dengan blok yang sesuai).
Tekan tombol Run dan karakter Minecraft akan bergerak. Selanjutnya akan terlihat apakah blok yang dipilih sudah tepat atau perlu diganti.
Dengan cara demikian, anak-anak diajarkan urutan logika untuk menggerakkan tokoh sebuah permainan tanpa harus melihat berbagai kode pemrograman yang rumit. Namun saat di sisi lain, Hour of Code juga menyediakan bentuk asli barisan kode itu untuk siapapun yang ingin belajar lebih dalam.
“Blok itu sebenarnya berisi sebuah kode pemrograman. Setelah menyelesaikan perintah, cukup pilih Show Code untuk melihat barisan kode yang tadi digunakan,” pungkas Varkey menutup sesi penjelasan mengenai Hour of Code.
Belajar dari bermain
Setelah menjajal Hour of Code, KompasTekno memutuskan untuk mencoba aplikasi Kodu buatan Microsoft dalam durasi yang sama, yaitu 4 menit. Pada dasarnya aplikasi ini juga menggunakan metode pemrograman visual, namun dengan tujuan berbeda.
Kodu dirancang untuk menumbuhkan minat anak terhadap dunia pemrograman dan memperkenalkan logika pemrograman. Semua hal itu dibalut sebagai sebuah permainan dengan logika.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.