SINGAPURA, KOMPAS.com - Headphone termahal di dunia, Sennheiser HE 1, pertama kali meluncur untuk pasar Asia Tenggara pada Kamis (30/6/2016) lalu. Beberapa awak media termasuk KompasTekno menjadi penduduk rumpun Melayu pertama yang merasakan pengalaman menjajal headphone Rp 730 juta itu.
Sebelum memulai sesi listening experience, para jurnalis diwanti-wanti agar siap mental. Pasalnya, beberapa orang dikatakan menangis saat pertama kali menerima sensasi HE 1.
Pernyataan itu terlontar dari mulut CEO Seinnheiser, Andreas Sennheiser, pada peluncuran HE 1 di Marina Bay Sands, Singapura. Beberapa jurnalis yang hadir sontak tertawa mendengar ucapan sang cucu pendiri perusahaan itu.
KompasTekno mendapat giliran pertama. Perangkat yang dilengkapi amplifier tabung dan transistor itu mulanya terlihat seperti kotak pemutar vinyl dari tahun 1980-an.
Setelah tombol on dipencet, barulah delapan tabung amplifier memunculkan diri, seiring dengan empat channel penyetel stereo dan kover headphone yang pelan-pelan terbuka. Dibutuhkan waktu sekitar 12 detik untuk menuntaskan proses tersebut.
KompasTekno kemudian mengambil headset dari permadaninya untuk kemudian disematkan ke kepala. Penutup telinga (ear cups) yang lebar memberikan kesan nyaman.
Selain itu, bantalan telinga yang terbuat dari kulit handmade terasa empuk menyentuh sisi-sisian telinga. KompasTekno merasa seperti tak memakai alat apapun.
Dalam satu sesi, ada tiga lagu yang didengarkan dengan total durasi sekitar enam menit. Saat lagu pertama dimulai, bunyi terdengar natural seakan tanpa perantara headphone. Tak ada kesan keras yang menusuk telinga meski volume disetel lumayan tinggi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.