KOMPAS.com - Peran perangkat BlackBerry di pemerintahan Amerika Serikat (AS) semakin berkurang, bahkan mendekati akhir.
Senat AS baru-baru ini mengumumkan bahwa para pegawai di bagian tersebut untuk ke depannya sudah tidak bisa lagi meminta perangkat BlackBerry 10 untuk keperluan pekerjaan.
Menurut pengumuman tersebut, penghentian permintaan perangkat tersebut ditujukan bagi semua karyawan, termasuk sistem administrasi, manager administrasi, dan bagian lainnya.
Apa alasannya? Sebagaimana KompasTekno rangkum dari Slashgear, Minggu (3/7/2016), pengumuman tersebut dilansir setelah adanya informasi dari BlackBerry kepada operator Verizon dan AT&T bahwa perusahaan asal Kanada itu akan menghentikan pengiriman perangkat berbasis OS tersebut.
Untuk saat ini, para pegawai masih bisa meminta perangkat berbasis BlackBerry 10, seperti Z30, Classic, Passport, Z10, dan Q10. Hanya saja, stok perangkat tersebut benar-benar terbatas, sekitar 610 unit saja.
Baca: Meski Ngaku Setia Sampai Mati, Kim Kardashian Tetap Tinggalkan BlackBerry
Setelah persediaan tersebut habis, pegawai sudah tidak diizinkan untuk meminta perangkat berbasis BlackBerry 10 lagi. Sebagai gantinya, pegawai bisa memilih perangkat antara Galaxy S6 atau iPhone SE 16 GB.
Pegawai yang saat ini menggunakan BlackBerry pun boleh meminta pergantian perangkat ke salah satu dari dua pilihan tersebut.
Akan tetapi, jika pegawai tetap ingin bertahan menggunakan BlackBerry, perangkat tersebut masih akan diurusi. Artinya, jika ada kerusakan, perangkat masih bisa direparasi.
Dukungan terhadap BlackBerry pengguna baru akan dihentikan kala sudah tidak ada lagi pegawai yang menggunakan perangkat tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.