Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Teknologi "Dual Pixel" Bikin Foto Bebas "Gagal Fokus"!

Kompas.com - 11/07/2016, 10:11 WIB
|
EditorPalupi Annisa Auliani


KOMPAS.com – Banyak momen spesial terlewat rekam kamera karena terjadi begitu cepat. Contohlah, ketika sedang menikmati konser musik band kesayangan, ada saja aksi panggung yang mereka dilakukan.

Sebagai penggemar berat, tangan biasanya gatal ingin segera mengabadikannya. Namun sayang, kecepatan kamera mengambil fokus sering jadi kendala. Hasilnya, hampir sepanjang pagelaran konser, kita malah sibuk menjepret kamera karena tak kunjung mendapat hasil gambar jernih.

Terlebih lagi, kondisi saat konser biasa minim cahaya sehingga pengambilan fokus makin sulit didapat. Sudah gambar buram, momen spesial terlewat dinikmati pula.

Lalu, kenapa kamera sering kali "gagal fokus"? Untuk menjawabnya, mari kita ulik cara kerja kamera mengambil fokus.

Sistem autofocus (AF)

Kebanyakan kamera—ponsel, DSLR, atau mirrorless—mengandalkan sistem passive autofocus dengan cara melakukan analisis pasif dari gambar yang masuk ke optik kamera. Setidaknya sistem ini punya dua cara deteksi fokus, yaitu phase detection dan contrast detection.

Secara sederhana, cara kerja phase detection mirip mata manusia. Jika kita menutup mata kanan, misalnya, penglihatan jadi buram sejenak karena mata kiri butuh waktu lebih lama mengambil fokus. Begitu pun sebaliknya. Pandangan akan terlihat fokus ketika kita menggunakan dua mata.

petapixel.com Kira-kira, cara kerja phase detection mirip mata manusia.

Nah, phase detection juga sama. Sistem ini memadukan dua gambar yang terlihat dari sisi kanan dan kiri lensa lalu mengukur jarak antar keduanya untuk menentukan fokus. Lensa akan terus bergerak sampai jarak kedua gambar mendekati titik nol dan fokus tercapai. Kecepatan mengambil fokus bergantung dari jumlah titik phase detection yang ditempelkan.

Lain lagi dengan contrast detection. Proses mengambil fokus memakan waktu lebih lama karena hanya mengandalkan perbedaan kontras pada gambar. Sensor tidak mampu mengukur jarak antar objek sehingga kamera harus terus berganti fokus sampai kontras antar-piksel mencapai tingkat "ideal".

Karena alasan itu, phase detection lebih diunggulkan untuk spesifikasi kamera. Namun, masih ada permasalahan yang mengganjal.

Banyak kamera hanya memasang beberapa titik phase detection—biasanya lebih kurang 5 persen saja—pada sensor, sehingga pengambilan fokus memakan waktu cukup lama. Jadilah masalah "gagal fokus" masih terjadi, terutama jika mengambil foto dalam kondisi gelap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke