JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (17/7/2016), di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) terasa berbeda. Kalau biasanya orang-orang berkumpul di sekitar stadion untuk joging dan olahraga lain, kali ini semuanya mengerumuni satu titik sambil menunduk menatap ponsel.
Ya, Anda tidak salah langsung membayangkan Pokemon Go. Permainan ini memang sedang populer dan kebetulan, lebih kurang sejak pukul 8.30 pagi ini beberapa Pokestop di GBK dipasangi Lure Module, maka orang-orang pun mengerumuninya.
Pokestop adalah istilah untuk menyebut titik-titik tertentu yang bakal memberikan item gratis pada para pelatih Pokemon. Sedangkan Lure Module, merupakan alat untuk memanggil monster yang mesti dipasang di Pokestop dan aktif selama 30 menit. Modul ini bisa dipakai beramai-ramai.
KompasTekno yang mencari tahu soal jenis-jenis Pokemon di sekitar stadion itu pun otomatis ikut berkerumun. Bukan apa-apa, membeli Lure Module sendiri cukup mahal, Rp 15.000 untuk sekali pakai. Kalau ada yang gratis dan beramai-ramai lebih asyik kan?
Nah, selama hampir dua jam duduk, berdiri, dan berkeliling di sekitar dua Pokestop antara Pintu I dan II Stadion GBK, saya menemukan banyak monster. Mulai dari yang biasa saja, hingga yang tergolong langka.
Kemudian ada juga pokemon Slowpoke, monster berwarna merah muda yang selalu terlihat melongo; Pinsir, berwujud kumbang rusa
Oh ya, sebelum memasuki jogging track di depan Pintu I dan II, tempat Pokestop itu, kami juga sempat menemukan Rhyhorn, pokemon berwujud badak yang berkeliaran. Setidaknya, sensor penunjuk Pokemon mengindikasikan ada empat Rhyhorn yang berada dalam jangkauan.
Pokemon-pokemon biasa itu memiliki CP antara 10 sebagai terendah, hingga 249. Soal CP ini tampaknya bervariasi, jadi meski monster dan lokasinya sama, trainer satu dan lainnya bisa saja mendapat CP berbeda. KompasTekno sempat mendapatkan Bellsprout dengan CP 249, cukup tinggi untuk golongan monster biasa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.