KOMPAS.com - Shayla Wiggins (19) asal Wyoming sedang berburu Pokemon tipe air di pinggir jembatan sungai Big Wind. Namun, bukannya menambah koleksi Pokemon, ia malah menemukan sesosok tubuh yang tak bergerak.
"Saya harus melihat dua kali, baru bisa sadar kalau itu mayat manusia," ujar Wiggins pada County10.com, yang dilansir pada Sabtu (9/7/2016).
Tubuh itu berada di bawah jembatan Wyoming Highway 789. Polisi setempat menduga bahwa penyebab kematian adalah kecelakaan tak disengaja dan karena tenggelam.
Selain di Wyoming, hal tidak terduga juga dialami warga Queens, New York. Dikutip dari New York Post, Evan Scribner mengaku bahwa ia terpaksa kembali menyandang status jomblo setelah bermain Pokemon Go.
Nasibnya bermula ketika Scribner ketahuan oleh sang pacar saat menangkap Pokemon di rumah mantan kekasihnya. Rekam jejak lokasi yang didatangi pemburu Pokemon ini memang tercatat dalam aplikasi tersebut dan bisa dilihat siapa saja.
Saat dikonfrontasi, Scribner tidak punya alasan yang cukup bagus untuk menutupi kenyataan tersebut. Sang pacar pun akhirnya pergi dan belum menghubunginya lagi sejak kejadian tersebut.
Tak hanya itu. Peristiwa tidak kalah mengagetkan juga terjadi dekat dengan Tanah Air. Di Australia, kepolisian wilayah Darwin sempat mengeluarkan surat pernyataan resmi agar penduduk tidak menangkap Pokemon di kantor polisi setempat.
Pasalnya, kantor polisi wilayah itu memang menjadi Pokestop atau tempat menangkap Pokemon. Pemain yang menandatangani pun tidak bisa dibilang sedikit.
Bikin ketagihan
Sejak kemunculannya pada 6 Juli 2016 lalu, Pokemon Go sudah langsung memikat hati masyarakat dalam waktu singkat. Wajar saja, permainan ini seperti menjawab mimpi anak-anak era '90-an yang bercita-cita ingin menjadi Satoshi dan Takeshi--dua tokoh utama dalam kartun Pokemon.
Kejutan-kejutan seperti tiga kisah di atas justru semakin menambah "bumbu penyedap" dan membuat gamer semakin ketagihan. Terbukti, total pengguna harian aktif Pokemon Go kini sudah mencapai 21 juta orang di seluruh dunia.
Menurut SurveyMonkey, angka tersebut melebihi rekor beberapa permainan populer, misalnya Candy Crush, Clash Royale, dan Minecraft. Selama masa keemasannya pada 2013, Candy Crush hanya mampu menarik 20 juta pengguna harian aktif.
SensorTower juga mencatat bahwa seseorang menghabiskan waktu lebih lama untuk bermain Pokemon Go dibandingkan membuka media sosial. Rata-rata, pengguna akan mengakses game ini selama 33 menit, sedangkan Facebook cukup 22 menit saja.
Seperti dilansir Business Insider pada Minggu (10/7/2016), Niantic, perusahaan pengembang Pokemon Go karena server game tidak kuat menampung pengguna yang sudah membludak.
Anda masih punya waktu mempersiapkan diri sambil menunggu. Anda bisa coba mempelajari berbagai trik permainan agar cepat menguasai dunia Pokemon. (Baca juga: 6 Hal yang Harus Diketahui Pemain "Pokemon Go").
Selain itu, pastikan ponsel Anda nantinya "tahan banting". Pokemon Go membutuhkan gawai berkapasitas daya besar karena memanfaatkan fitur kamera, jaringan internet, dan GPS pada saat bersamaan.
Ada baiknya juga baterai ponsel Anda yang tidak boros untuk dipakai bermain seharian. Anda bisa memilih smartphone berkapasitas baterai 3.000 mAh sampai 3.600 mAh. Atau, zaman sekarang Anda dapat memilih ponsel yang dilengkapi dengan fasilitas fast charging—pengisian daya cepat.
Fitur tersebut mengizinkan daya ponsel untuk terisi penuh dalam waktu singkat, contohnya pada ponsel seperti Samsung Galaxy S7. Baterai berkekuatan 3.600 mAh dapat diisi penuh dalam waktu 100 menit. Apabila memakai fasilitas wireless charging hanya memakan waktu 155 menit.
Tidak lucu bukan, jika Anda sudah siap menangkap Pikachu, tetapi ponsel malah mendadak mati karena lupa di-charge? Selamat dikejutkan oleh Pokemon Go!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.