Ia mencontohkan kasus yang terjadi di China. Lima tahun lalu, kata dia, biaya pengiriman satu paket di China berkisar 5 dollar AS atau Rp 65 ribuan. Kini, semakin banyak permintaan logistik hingga biaya per paketnya cuma berkisar 50 sen dollar AS atau Rp 6 ribuan.
3. Memperluas bisnis merchant.
Alibaba sedang getol mengekspansi cakupan bisnisnya. Sang raksasa tak ingin jago di kandang saja. Perkembangan bisnis Alibaba tentu berdampak pada merchant yang bergantung pada platform-nya.
Hal ini pula yang bakal diberlakukan Lazada. Penjual di Lazada ke depannya bisa menyasar pasar di luar Indonesia, bahkan di luar Asia Tenggara sebagai kawasan operasional Lazada. Para merchant bisa berdagang hingga ke China dan negara-negara lain di seluruh dunia.
"Alibaba sedang berekspansi ke seluruh dunia. Ini akan menghapus barrier bagi merchant Lazada di Indonesia untuk berjualan ke pasar yang lebih besar," kata dia.
"Merchant adalah backbone kami. Ketika bisnis mereka tumbuh, maka kami ikut tumbuh," ia menambahkan.
Diketahui, Alibaba resmi mengakuisisi Lazada dengan pembelian saham mayoritas senilai 1 miliar dollar AS atau Rp 13 triliun pada April 2016 lalu.
Baca:Raksasa E-commerce China Alibaba Akuisisi Lazada
Investasi Alibaba terdiri dari penanaman equity capital dan akuisisi saham Lazada dari sejumlah pemegang saham lain seperti Rocket Internet dan Kinnevik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.