Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

84 Persen "Software" di Indonesia adalah Bajakan

Kompas.com - 21/07/2016, 11:48 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com — Laporan dari Business Software Alliance menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang yang memakai software bajakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Nilai pembajakan piranti lunak ini bahkan mencapai triliunan rupiah.

Dalam laporan tersebut dikatakan nilai peredaran software bajakan di Indonesia mencapai 1,1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 14,4 triliun. Tingkat peredaran software bajakan ini mencapai 84 persen dari software yang beredar.

Nilai tersebut diperoleh dari penelitian tahun 2015. Artinya, bisa saja pada 2016 ini nilai tersebut sudah berkurang atau malah bertambah jadi lebih besar.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Statista, Kamis (21/7/2016), selain melaporkan soal nilai pembajakan software di Indonesia, organisasi tersebut juga merinci hal serupa dari negara lain.

Statista Hasil penelitian Business Software Alliance menunjukkan besar nilai dan rata-rata pemakaian software bajakan di berbagai negara pada tahun 2015

Di AS, salah satunya, menunjukkan bahwa nilai pembajakan juga masih sangat tinggi, yaitu mencapai 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp 129,8 triliun. Kendati nilai komersialnya demikian tinggi, rata-rata software bajakan yang terpasang di sana malah tergolong rendah, hanya 17 persen.

Setelah AS, dua negara yang sama-sama mencatatkan nilai pembajakan yang tinggi adalah China dan India.

Di China, nilai komersialnya bisa mencapai 8,7 miliar dollar atau setara Rp 114,1 triliun, dengan rata-rata software bajakan yang terpasang sebanyak 70 persen.

Di India, nilai komersial pembajakan ini mencapai 2,7 miliar dollar AS atau setara Rp 35,4 triliun, dengan rata-rata software bajakan yang terpasang sebanyak 58 persen.

Pemakaian software bajakan sebenarnya menyimpan risiko fatal. Setidaknya, menurut Business Software Alliance, software bajakan punya potensi besar untuk disusupi program jahat alias malware.

Hal ini sangat penting diperhatikan, terlebih jika pemakai software bajakan itu adalah perusahaan. Pasalnya malware yang menyusup identik dengan peluang terjadinya serangan cyber. Efeknya sudah pasti merugikan, baik dari sisi materi maupun citra perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com