Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan 20 Tahun Kreator "Pokemon Go"

Kompas.com - 22/07/2016, 20:08 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Game pertama yang diluncurkan Niantic adalah Ingress. Menurut Hanke, ide game tersebut terinspirasi dari khayalannya untuk pulang dan pergi dari rumah ke kantor Google. Sayangnya, percobaan pertama Hanke gagal di pasaran. Ingress tak mendapat penerimaan sebagaimana diharapkan.

Meski begitu, Hanke tak patah semangat. Pada 2014, ia melihat ada peluang besar dari proyek guyonan April Mop yang dibuat Google dan Pokemon Company. Saat itu antusiasme netizen memang membeludak.

Padahal, mekanisme guyonan itu simpel: netizen bisa melihat monster-monster Pokemon berkeliaran dalam Google Maps. Ide itu muncul dari staff Maps bernama Tatsuo Nomura yang belakangan menjadi Product Manager Niantic.

Ide Nomura mendapat penerimaan dari semua jajaran tim Maps. Kebetulan, staf lainnya bernama Kento Suga kenal dengan orang-orang di Pokemon Company.

Suga lah yang menjembatani hubungan Google dan Pokemon Company hingga proyek guyonan bertajuk Pokemon Challenge terealisasi. Belakangan, Suga pun bekerja untuk Hanke di Niantic sebagai Marketing Manager.

Begitu Pokemon Challenge selesai, Hanke tak menunggu lama untuk mengembangkan Pokemon Go pada tahun itu juga. Ia yakin lelucon April Mop itu bakal sukses jika dibuatkan game sungguhannya.

"Waktu itu saya dan Hanke ketemu Ishihara dan kami berdiskusi hingga tercetus ide membuat Pokemon Go," kata Nomura dalam panel diskusi ajang E3 2016 beberapa saat lalu.

Mendekati investor

Hanke sadar idenya mewujudkan Pokemon Go lewat Niantic butuh dukungan investor. Ia pun mendekati Pokemon Company dan Nintendo pada 2015. Pendekatan ke dua perusahaan itu dilakukan dengan strategi berbeda.

Pokemon Company lebih mudah didekati dengan bekal Hanke sebagai pekerja Google yang bersinggungan langsung dalam proyek April Mop pada 2014. Jodoh Hanke dan Pokemon Company diperkuat karena CEO Pokemon Company Tsunekazu Ishihara adalah gamer sejati Ingress.

Komunikasi di antara mereka terjalin lebih santai. Pokemon Company pun mengucurkan dana dan merestui langkah Hanke membuat Pokemon Go.

Baca: Google Sudah Isyaratkan Pokemon Go sejak Lama

Sementara itu, pendekatan ke Nintendo lebih didasari kesamaan visi. Saat itu almarhum Satoru Iwata masih menjabat CEO Nintendo. Ia berdiskusi dengan Hanke dan keduanya memiliki cita-cita serupa, yakni memungkinkan masyarakat beranjak dari kursinya dan berpindah tempat saat bermain game.

"Mereka (Iwata dan Hanke) sama-sama setuju bahwa game harus menjadi sesuatu yang membuat keluarga bermain bersama, serta mengoneksikan orang-orang. Ini meninggalkan kesan yang kuat pada saya," kata neuroscientic Jepang, Ryu Kawashima. Ia dikenal atas kemunculannya di serial video Brain Age untuk Nintendo DS dan Nintendo 3DS.

Di tengah kesulitan bisnis Nintendo menghadapi penurunan penjualan konsol game, perusahaan Negeri Sakura itu akhirnya percaya kepada Niantic dalam upaya mewujudkan Pokemon Go.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com