SLEMAN,KOMPAS.com - Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi sekaligus Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Widyawan mengatakan bahwa tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan terhadap permainan Pokémon Go.
Widyawan mengatakan, timbul banyak kesalahpahaman akan permainan tersebut, terutama menyangkut ancaman keamanan di lokasi perburuan monster Pokemon.
Menurut dia, Pokémon Go merupakan permainan yang berbasis lokasi di mana pemain dapat menentukan pola interaksinya dengan aplikasi.
Baca: Perjuangan 20 Tahun Kreator Pokemon Go
Ada avatar atau karakter dalam game yang merupakan representasi pemain yang berjalan atau berpindah sesuai posisi pemain.
"Interaksi berupa kemunculan karakter Pokemon, Pokestop, Gym, dan lain-lain bisa disesuaikan dengan lokasi pemain tersebut. Di akademis, aplikasi ini termasuk kategori context-aware application," kata Widyawan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (24/7/2016).
Teknologi ini sebenarnya sudah banyak digunakan dalam aplikasi lain, seperti Google Map, Waze, Go-Jek, Facebook, Path, dan Foursquare. Posisi pengguna akan dikirim ke server untuk kemudian memberikan layanan yang sesuai.
Ia mengatakan, seharusnya kekhawatiran terhadap penggunaan informasi lokasi di Pokémon Go tidak lebih besar dibandingkan aplikasi-aplikasi berbasis lokasi tersebut karena teknologi yang digunakan sama.
Perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjaga kepercayaan pelanggannya, tentunya memiliki kebijakan kerahasiaan data yang ketat.
Manfaatkan data Google Map
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.