Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Dosen UGM soal Keamanan "Pokemon Go"

Kompas.com - 24/07/2016, 13:40 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN,KOMPAS.com - Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi sekaligus Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Widyawan mengatakan bahwa tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan terhadap permainan Pokémon Go.

Widyawan mengatakan, timbul banyak kesalahpahaman akan permainan tersebut, terutama menyangkut ancaman keamanan di lokasi perburuan monster Pokemon.

Menurut dia, Pokémon Go merupakan permainan yang berbasis lokasi di mana pemain dapat menentukan pola interaksinya dengan aplikasi.

Baca: Perjuangan 20 Tahun Kreator Pokemon Go

Ada avatar atau karakter dalam game yang merupakan representasi pemain yang berjalan atau berpindah sesuai posisi pemain.

"Interaksi berupa kemunculan karakter Pokemon, Pokestop, Gym, dan lain-lain bisa disesuaikan dengan lokasi pemain tersebut. Di akademis, aplikasi ini termasuk kategori context-aware application," kata Widyawan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (24/7/2016).

Teknologi ini sebenarnya sudah banyak digunakan dalam aplikasi lain, seperti Google Map, Waze, Go-Jek, Facebook, Path, dan Foursquare. Posisi pengguna akan dikirim ke server untuk kemudian memberikan layanan yang sesuai.

Ia mengatakan, seharusnya kekhawatiran terhadap penggunaan informasi lokasi di Pokémon Go tidak lebih besar dibandingkan aplikasi-aplikasi berbasis lokasi tersebut karena teknologi yang digunakan sama.

Perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjaga kepercayaan pelanggannya, tentunya memiliki kebijakan kerahasiaan data yang ketat.

Manfaatkan data Google Map

Tentang isu bahwa permainan itu menjadi sarana untuk melakukan pemetaan lokasi strategis perkantoran, pemerintahan, dan militer, Widyawan mengatakan bahwa Niantic, perusahaan pembuat Pokémon Go, tidak perlu melakukan pemetaan karena mereka sudah memiliki petanya.

Pokémon Go menggunakan peta yang disediakan oleh Google Map. Peta tersebut terbuka di internet sehingga pengembang aplikasi pihak ketiga bisa memanfaatkannya melalui Google Map Application Program Interface (API).

Google Map merupakan peta luar ruang dan diambil berbasis gambar satelit maupun kamera yang dipasang di pesawat. Tidak ada informasi indoor yang terdapat di dalamnya.

Baca: Ini Hukuman Pemain Pokemon Go yang Curangi GPS

Untuk pemetaan dalam ruang, Widywan menilai bahwa secara teknis lebih susah untuk dilakukan. Teknologi yang digunakan umumnya berdasarkan pengukuran jarak menggunakan laser, ultrasound, maupun depth-camera.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com