Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran dari Bobolnya Akun-akun Go-Jek

Kompas.com - 25/07/2016, 08:07 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, sistem aplikasi GoJek mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada para penggunanya. Isinya berupa informasi reset password akun pelanggan secara otomatis oleh pihak Gojek sendiri.

"Untuk keamanan Anda, kami me-reset password GO-JEK Anda menjadi xxxxxx. Mohon cek instruksi email dan rubahlah password Anda dari yang sebelumnya," tulis SMS tersebut.

Anjuran penggantian password juga ditampilkn oleh GoJek di aplikasi resminya.

Hal itu dilakukan GoJek menyusul banyaknya akun-akun GoJek yang memiliki kredit Go-Pay di dalamnya yang diperjualbelikan di berbagai media sosial.

Baca: Akun Pelanggan Go-Jek Banyak Dijual di Facebook

Kebanyakan akun Go-Jek tersebut dijual dengan imbalan uang. Tetapi tidak sedikit pula yang minta dibarter dengan pulsa operator seluler tertentu.

Banyak kasus pelanggan Go-Jek yang tiba-tiba menemui kredit Go-Pay-nya berkurang atau malah habis, padahal ia tidak menggunakannya.

Ist Salah satu akun Facebook yang mengaku memiliki dan menjual akun GoJek dengan sejumlah kredit GoPay di dalamnya.

Seperti yang dialami oleh seorang pengguna Go-Jek bernama Sangalian Jato. Ia curiga, akun miliknya diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, kredit di akun Go-Pay, layanan dompet digital milik Go-Jek, yang ia miliki tiba-tiba menyentuh angka Rp 0. Padahal, kredit Go-Pay milik wanita yang akrab dipanggil Sali itu baru saja diisi ulang (top-up) beberapa hari sebelumnya.

"Jadi semua bermula ketika tadi pagi mau pesen Gojek, eh session expired dan disuru login lagi. Setelah login, lihat sekilas kog Gopay gue NOL?! Perasaan baru top up 200 ribu beberapa hari lalu?!" tulis Sali di halaman Facebook-nya.

Baca: Akun Go-Jek Diduga Dibobol, Kredit Go-Pay Ludes Dipakai Orang Lain

Menurut Sali, ludesnya kredit Go-Pay miliknya itu terjadi pada Minggu (17/7/2016) siang. "Saya baru sadar pada Senin (18/7/2016) sore, sepulang kantor," ujarnya.

Penjelasan Go-Jek

Pihak Go-Jek yang dihubungi oleh KompasTekno memberikan penjelasannya.

Menurut hasil penyidikan yang dilakukan oleh Go-Jek, akun-akun yang banyak dijual di media sosial itu diambil dari layanan online lain di luar Go-Jek, yang memiliki protokol dan sistem keamanan yang pernah diretas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com