Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Tanggapi Tudingan Miring Tender Palapa Ring Timur

Kompas.com - 26/07/2016, 13:31 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara soal kekalahan konsorsium XL-Indosat yang mengikuti tender Palapa Ring Paket Timur.

Seperti diketahui, tender Palapa Ring Paket Timur dimenangkan oleh konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom. Sedangkan Konsorsium XL-Indosat kalah karena didiskualifikasi.

Jika ada peserta yang didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat administrasi, menurut Rudiantara, itu kesalahan peserta tender sendiri.

“Ya itu salah mereka sendiri (didiskualifikasi), syarat administrasi kan harus dipenuhi,” ujarnya saat ditemui usai menyaksikan Penandatanganan Pembiayaan Bank Mandiri untuk Palapa Ring Paket Barat di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Rudiantara juga menyatakan tidak tahu-menahu soal dugaan bahwa ada keanehan dalam tender Palapa Ring Paket Timur dan desas-desus bahwa konsorsium XL-Indosat sengaja mengalah. Menurutnya, tender itu bukan hanya urusan Kemenkominfo saja, melainkan banyak pihak yang terlibat.

“Saya nggak tahu (soal konsorsium XL-Indosat mengalah), tender itu tidak dilakukan oleh Kominfo sendiri, banyak pihak yang terlibat di tender itu,” pungkasnya.

Baca: Tender Palapa Ring Timur Dinilai Tidak Transparan

Sebelumnya, tudingan miring tentang proyek palapa Ring bagian Timur sempat dilontarkan oleh Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala.

Menurutnya, aneh jika konsorsium yang terdiri atas perusahaan sebesar XL Axiata dan Indosat Ooredoo bisa kalah tender hanya karena tidak bisa memenuhi syarat administrasi.

“Konsorsium itu isinya Indosat dan XL Axiata. Keduanya bukan pemain ecek-ecek. Masa gugur karena syarat administrasi," pungkas Kamilov.

Kamilov pun menyarankan agar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ikut turun tangan meninjau proses dan hasil tender Palapa Ring Paket Timur.

"Ada yang aneh di proses dan hasil lelang. Biar tak ada gosip jalanan, saya sarankan KPPU turun melihat proses dan hasil dari tender Palapa Ring Paket Timur,” ujarnya.

Proyek termahal

Seperti diketahui, Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur telah mengumumkan Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom sebagai pemenang dari tender tersebut.

Konsorsium yang anggotanya terafiliasi dengan Grup Sinar Mas ini berhasil mengalahkan Konsorsium XL-Indosat-Alita dengan nilai 85,98 dan total pengajuan finansial Rp 14 triliun.

Baca: Konsorsium Smartfren Menangi Tender Palapa Ring Timur

Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 kilometer.

Paket ini membutuhkan belanja modal sekitar Rp 5 triliun. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan proyek Paket Barat dan Tengah yang total belanja modalnya sekitar Rp 790 miliar.

Paket Timur memiliki skema availability payment dalam kurun waktu 15 tahun, dimana valuasi proyek ini bisa mencapai Rp 14 triliun. Pembangunaan kabel serat optik dilakukan 80 persen di laut dan 20 persen di darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com