KOMPAS.com - Uber sepertinya tak ingin terus-terusan tergantung pada aplikasi peta digital bikinan Google, Maps. Sebagai gantinya, layanan ride-sharing tersebut hendak membangun teknologi pemetaan digital global yang berdiri di kaki sendiri.
Hal itu diumumkan Uber pekan lalu. Perusahaan berbasis San Francisco itu sekaligus menunjuk Brian McClendon yang merupakan mantan kepala Google Maps sebagai pimpinan inisiasi tersebut.
McClendon mengatakan Uber telah menyiapkan investasi yang lumayan besar. Kini, bocoran dalam menyebut jumlah investasi itu senilai 500 juta dollar AS atau setara Rp 6,5 triliun, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun KompasTekno, Selasa (2/8/2016).
"Peta yang akurat adalah backbone layanan kami. Selanjutnya kami akan menambah investasi untuk pemetaan," kata McClendon.
Namun, baik McClendon maupun perwakilan Uber lainnya enggan mengonfirmasi bocoran nilai investasi Rp 6,5 triliun yang beredar.
Sumber dalam menambahkan bahwa Google meningkatkan iuran bagi perusahaan pihak ketiga yang menggunakan Maps, termasuk Uber. Hal ini yang memantapkan Uber untuk membangun sendiri sistem pemetaan global yang mumpuni.
Uber sendiri pada awalnya juga didanai oleh Google sebagai salah satu investornya. Namun, lama kelamaan Uber berkembang menjadi raksasa dan kini justru menjadi kompetitor Google dalam mengembangkan mobil tanpa awak alias driveless car.
Menurut sumber dalam, investasi Rp 6,5 triliun Uber juga bakal dialokasikan untuk proyek driveless car. Hal ini juga belum diiyakan pihak Uber.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.