Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2016, 15:05 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bakal mengeluarkan keputusan terkait tarif interkoneksi dalam waktu dekat ini. Keputusan ini diharapkan adil, tidak menguntungkan atau merugikan pihak-pihak tertentu.

Pengamat telekomunikasi Mundar Wiyarso berpendapat, interkoneksi memiliki filosofi kesetaraan dalam hal penyediaan jaringan atau jasa.

Artinya, interkoneksi mesti diatur sedemikian rupa agar jangan sampai ada satu operator yang membuat jaringan dan operator lainnya hanya menumpang saja untuk memberikan layanan.

Mundar mencontohkan kesetaraan tersebut seperti yang terjadi antara Telkom dan XL. Telkom memiliki jaringan yang kuat di wilayah Indonesia Timur, sedangkan XL sangat kuat di wilayah Sumatra. Keadaan tersebut berarti kedua operator saling membangun.

“Mereka saling membangun dan saling melakukan interkoneksi. Itu yang dinamakan equal (kesetaraan),” paparnya dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Selasa (2/8/2016).

Sekadar diketahui, tarif interkoneksi adalah komponen yang dikeluarkan operator untuk melakukan panggilan lintas jaringan. Biaya ini salah satu komponen dalam menentukan tarif ritel selain margin, biaya pemasaran, dan lainnya.

Formula perhitungan biaya interkoneksi ini ditetapkan oleh Pemerintah, dan operator hanya memasukan data yang diperlukan sesuai dengan kondisi jaringan masing-masing operator.

Hasil perhitungan dari operator akan disetujui oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Hal ini untuk mencegah operator tujuan memberlakukan tarif interkoneksi yang tinggi dan tidak sesuai dengan biaya investasi jaringannya.

Saat ini tarif interkoneksi yang diberlakukan di Industri hanya di bawah 20 persen dari tarif retail lintas operator yang dibayarkan oleh pelanggan. Kisaran biaya interkoneksi adalah Rp 250 terhadap tarif retail lintas operator Rp 1.500.

Target Menkominfo

Menkominfo Rudiantara berniat menurunkan tarif interkoneksi ini hingga kisaran 20 persen. Namun, Rudiantara tidak merinci metode apa yang akan dipakai untuk menurunkan tarif interkoneksi ini.

Niat pemangkasan tarif interkoneksi tersebut juga sempat menimbulkan kontroversi. Tak semua operator setuju dengan penurunan yang diniatkan oleh Rudiantara.

Telkomsel, salah satunya, berpendapat bahwa penurunan tarif interkoneksi yang diniatkan tak akan mempengaruhi penurunan tarif ritel.

Baca: Telkomsel Minta Penghitungan Tarif Interkoneksi yang Adil

Perusahaan pelat merah ini menyarankan agar pemerintah melakukan penghitungan tarif interkoneksi menggunakan metode cost based dan mempertimbangkan besaran investasi yang dikeluarkan oleh operator.

Sedangkan operator lainnya, seperti XL, Indosat, Smartfren dan Tri, berharap tarif interkoneksi bisa diturunkan lebih besar, bahkan hingga 40 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com