Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2016, 07:55 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, WhatsApp bakal berubah. Aplikasi pesan instan tersebut akan mulai dijejali berbagai iklan.

Iklan itu sendiri nantinya akan berbentuk pesan broadcast kepada pengguna WhatsApp. Pihak WhatsApp memberi contoh, bisa saja satu maskapai memberikan informasi penerbangan yang tertunda.

Mungkin saja, satu perusahaan membayar WhatsApp untuk mengirimkan iklan berupa informasi produk baru kepada semua atau sebagian pengguna.

Dengan kata lain, perusahaan pemilik merek kini bisa membayar ke Facebook atau WhatsApp untuk berkomunikasi langsung dengan pengguna WhatsApp. Misalnya dengan cara mengirimkan reminders, notifikasi pengiriman, hingga pesan-pesan terkait pemasaran.

"Kami ingin menguji fitur ini dalam beberapa bulan ke depan," tulis WhatsApp dalam blog resminya.

Baca: Diam-diam, WhatsApp Bisa Teruskan Info Pengguna ke Facebook

Perubahan itu terkait dengan upaya Facebook untuk memperoleh keuntungan dari WhatsApp, perusahaan yang dulu dibelinya seharga 22 miliar dollar AS atau sekitar Rp 291,9 triliun.

Sebagai langkah pertama untuk mewujudkan langkah tersebut, WhatsApp mulai melonggarkan kebijakan privasi yang selama ini melindungi data-data pengguna. Selanjutnya, WhatsApp akan mulai berbagi data tertentu dari sekitar 1 miliar pengguna aktifnya dengan Facebook untuk mengelola iklan.

Seperti dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (26/8/2016), WhatsApp sendiri baru saja mengumumkan pembaruan perjanjian pemakaian layanan (terms of service) melalui blog resmi mereka.

“Hari ini, kami memperbarui perjanjian dan kebijakan privasi kami. Selama 4 tahun berjalan, ini adalah pembaruan pertama yang kami lakukan sebagai bagian dari rencana untuk menguji komunikasi antara bisnis dengan para pengguna. Pengujian ini akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang,” tulis pengumuman dalam blog WhatsApp itu.

Kebijakan baru WhatssApp memang bisa membantu mendapatkan uang, tapi di sisi lain bisa juga membuat penggunanya gerah.

Untuk diketahui, setelah WhatsApp dibeli Facebook pada 2014 silam, founder WhatsApp Jan Koum pernah memohon agar Facebook tidak mengubah kebijakan soal penanganan data pengguna. Maksud Koum, dia tidak ingin aplikasi pesan instan itu jadi penuh dengan iklan.

Sayangnya, perubahan itu sekarang terjadi. Data pengguna WhatsApp, seperti nomor telepon, sekarang akan disebarkan ke aplikasi atau perusahaan lain milik Facebook. Data tersebut kemudian akan dipakai sebagai alat untuk mengelola iklan yang muncul saat pengguna membuka Instagram, Facebook, atau sekadar berkirim pesan di WhatsApp.

Baca: Meski Dihapus, Pesan di WhatsApp Tetap Bisa Dibaca

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

2 Cara Melihat Lagu Teratas atau Top Song di Spotify Wrapped 2023 dengan Mudah

2 Cara Melihat Lagu Teratas atau Top Song di Spotify Wrapped 2023 dengan Mudah

Software
Hoyoverse Bagi-bagi 800 'Stellar Jade' Honkai Star Rail Gratis, Begini Cara Klaimnya

Hoyoverse Bagi-bagi 800 "Stellar Jade" Honkai Star Rail Gratis, Begini Cara Klaimnya

Game
Cara Cek Berapa Banyak Video TikTok Kita Dibagikan Pengguna Lain

Cara Cek Berapa Banyak Video TikTok Kita Dibagikan Pengguna Lain

Software
Cara Membuat Spotify Wrapped 2023 untuk Cek Musik Favorit Sepanjang Tahun

Cara Membuat Spotify Wrapped 2023 untuk Cek Musik Favorit Sepanjang Tahun

Internet
Pelanggan YouTube Premium di Indonesia Bisa Main 40 Game Gratis, Begini Caranya

Pelanggan YouTube Premium di Indonesia Bisa Main 40 Game Gratis, Begini Caranya

Game
Cara Bikin YouTube Music Recap 2023 buat Lihat Musisi Terfavorit Tahun Ini

Cara Bikin YouTube Music Recap 2023 buat Lihat Musisi Terfavorit Tahun Ini

Internet
34 Game Baru yang Rilis Desember 2023, Ada 'Avatar: Frontiers of Pandora'

34 Game Baru yang Rilis Desember 2023, Ada "Avatar: Frontiers of Pandora"

Game
Arsip atau Hapus Gmail? Mana yang Lebih Baik buat Rapikan Kotak Masuk?

Arsip atau Hapus Gmail? Mana yang Lebih Baik buat Rapikan Kotak Masuk?

Software
Apple Mendadak Rilis iOS 17.1.2 Tambal Celah Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Update

Apple Mendadak Rilis iOS 17.1.2 Tambal Celah Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Update

Software
Xiaomi Umumkan Redmi K70 Pro Edisi Khusus Lamborghini

Xiaomi Umumkan Redmi K70 Pro Edisi Khusus Lamborghini

Gadget
Vivo Y100i Meluncur, HP Menengah dengan Memori Jumbo

Vivo Y100i Meluncur, HP Menengah dengan Memori Jumbo

Gadget
HP Gaming iQoo 12 5G Rilis 7 Desember di Indonesia, Intip Spesifikasinya

HP Gaming iQoo 12 5G Rilis 7 Desember di Indonesia, Intip Spesifikasinya

Gadget
WhatsApp Kini Bisa Sembunyikan Pesan dengan Kode Rahasia, Begini Caranya

WhatsApp Kini Bisa Sembunyikan Pesan dengan Kode Rahasia, Begini Caranya

Software
Ini Dia, Aplikasi dan Game Terbaik Google Play Store Indonesia 2023

Ini Dia, Aplikasi dan Game Terbaik Google Play Store Indonesia 2023

Software
'Dragon's Dogma 2' Meluncur 22 Maret 2024, Jadi Game Termahal Capcom

"Dragon's Dogma 2" Meluncur 22 Maret 2024, Jadi Game Termahal Capcom

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com