KOMPAS.com - Sejumlah iPhone 6 dan iPhone 6 Plus dilaporkan mengalami cacat pada bagian layar. Cacat yang dimaksud, disebut juga sebagai “penyakit layar sentuh”, membuat ponsel benar-benar tak bisa digunakan sama sekali.
Ciri-ciri iPhone 6 dan 6 Plus yang mengalami masalah tersebut adalah munculnya garis abu-abu yang berkedip di bagian atas layar. Saat garis ini muncul, layar ponsel seolah membeku dan tak merespons sentuhan apa pun.
“Penyakit layar sentuh” ini tergolong fatal karena membuat iPhone 6 dan 6 Plus jadi tidak berguna sama sekali. Bahkan, kemungkinan besar tidak bisa diperbaiki.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari SlashGear, Jumat (26/8/2016), masalah pada layar sentuh itu bukanlah sebuah bug pemrograman yang bisa diperbaiki melalui pembaruan sistem operasi.
Apple sama sekali tidak memberikan klarifikasi atau komentar apapun. Kendati demikian, keluhan dan laporan mengenai penyakit layar sentuh tersebut terus saja berdatangan.
Masalah ini mirip dengan kasus iPhone 6 dan 6 Plus yang mudah bengkok, yang ramai pada akhir 2014 silam. Kedua iPhone tersebut, khususnya seri 6 Plus, bisa bengkok dengan mudah hanya karena tekanan tangan atau tekanan saat berada dalam saku.
Apple kemudian memperbaiki masalah pembengkokan tersebut saat merilis iPhone 6S dan 6S Plus karena tidak mungkin melakukan apapun pada desain yang sudah dirilis.
Penyakit layar sentuh iPhone 6 dan 6 Plus ini, bisa jadi terkait dengan kasus pembengkokan tersebut. Seiring membengkok, meski cuma sedikit, solderan pada chip pengendali sentuhan dapat terlepas sekaligus mematikan fungsinya.
Efeknya, karena kehilangan otak pemrosean sentuhan menjadi perintah, maka iPhone 6 dan 6 Plus seolah membeku. Apapun yang dilakukan pengguna tak direspon oleh ponsel.
Penyakit ini sebenarnya bisa saja disembuhkan. Namun sejauh ini, tak ada cara yang mudah atau murah. Pasalnya, agar layar dapat memproses sentuhan, pengguna mesti mengganti chip atau papan sirkuit iPhone 6 dan 6 Plus yang bermasalah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.