Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Recall" Galaxy Note 7, Cobaan Ketiga untuk Samsung

Kompas.com - 08/09/2016, 10:18 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 ditarik dari pasaran (recall) karena masalah pada baterai. Beberapa orang memprediksi hal ini bakal berdampak buruk bagi bisnis Samsung di masa depan.

Padahal, kasus ini bukan yang pertama dialami Samsung. Pabrikan Korea Selatan itu pernah mengalami cobaan serupa pada 1994 dan 2009. Ini berarti kasus "recall" Galaxy Note 7 merupakan ujian ketiga untuk Samsung.

Bukannya tumbang, Samsung justru mampu berdiri lebih tegak hingga akhirnya menjadi raksasa seperti sekarang, sebagaimana dilaporkan AndroidAuthority dan dihimpun KompasTekno, Kamis (8/9/2016).

Baca: Biaya Penarikan Galaxy Note 7 Menyayat Hati Samsung

Semua bermula pada 1993, ketika Samsung pertama kali berkomitmen membuat produk berkualitas. Sebelumnya, mekanisme kerja di pabrik Samsung tak punya standardisasi yang jelas. Komponen-komponen produk dirakit secara manual.

Sebagai contoh, para buruh harus memotong cetakan produk yang terbuat dari plastik menggunakan pisau satu per satu. Hal ini tak efektif dan tak pula efisien.

Presiden Direktur Samsung Group, Lee Kun-hee, akhirnya mengimbau para pekerja dari jajaran produksi hingga manajemen untuk "mengubah segalanya kecuali istri dan anak-anak".

Terjadi revolusi besar-besaran pada sistem kerja Samsung kala itu cuma dalam waktu satu tahun, vendor tersebut berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.

Hal itu memicu inovasi pada 1994, saat Samsung meluncurkan wireless phone untuk pertama kalinya. Produk tersebut digadang-gadang sebagai inovasi legendaris yang kemudian melahirkan seri Galaxy.

Meski demikian, wireless phone tersebut menjadi pukulan bagi Samsung karena dinyatakan cacat 11,8 persen. Samsung diminta menarik sekitar 150.000 unit ponselnya dari pasaran yang bernilai 5 triliun won atau Rp 59 miliar.

Kejadian serupa berulang pada 2009 lalu. Samsung dipaksa menarik kembali 210.000-an unit kulkas karena beberapa ditemukan meledak tiba-tiba.

Kini, tujuh tahun setelah kejadian terakhir, Samsung kembali diuji. Pabrikan tersebut harus menarik sekitar 70 persen produknya yang sudah dan hendak beredar di pasaran.

Sejarah kasus recall Samsung setidaknya bisa dimaknai dari dua sudut pandang. Pertama, penarikan produk yang kini sudah terjadi untuk ketiga kalinya menunjukkan kelalaian Samsung dalam proses pengujian produk sebelum diedarkan ke pasaran.

Kedua, setelah beberapa kali menerima cobaan, Samsung toh mampu kembali menapaki kejayaan. Hal tersebut membuktikan mental kokoh vendor tersebut. Menurut Anda? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com