Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren dan Hisense Komentari Wacana Penghapusan Uji Ponsel

Kompas.com - 14/09/2016, 17:42 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana penghapusan uji sertifikasi bagi ponsel global oleh Menkominfo Rudiantara mendapat tanggapan bervariasi dari produsen smartphone lokal, Hisense dan Smartfren.

Menurut Open Market Sales Director Hisense, Stanly Widjaja, standar pengujian vendor global papan atas belum tentu mumpuni.

"Buktinya kemarin ada produk global yang pasti sudah diuji dengan standar tinggi tapi cacat produksi," kata dia, Rabu (14/9/2016), dalam peluncuran paket bundling Smartfren dengan Hisense Pureshot Plus 2, di Restoran Ocha Bella, Jakarta.

Meski demikian, Stanly memastikan Hisense bakal menerima segala keputusan pemerintah. Menurut dia, di balik tiap rencana pemerintah, pasti ada tujuan yang ingin dicapai untuk kepentingan masyarakat.

Hisense merupakan vendor asal China yang merakit produk-produk untuk pasar Indonesia lewat pabrik di Satnusa di Batam. Vendor tersebut menyasar segmen pengguna kelas menengah ke bawah dengan produk berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

Sementara itu, Division Head Smartphone Business Smartfren, Sukaca Purwokardjono, punya pandangan positif atas rencana tersebut. Menurut Sukaca, standar uji vendor global pasti tak main-main dan wacana pemerintah akan lebih efisien tenaga.

"Pemerintah bisa urus hal lain," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Sukaca juga mengatakan ketiadaan tes bagi beberapa vendor global akan memperlancar antrean ponsel-ponsel Andromax buatan Smartfren di balai pengujian Kemenkominfo.

"Andromax nggak usah antre lagi, prosesnya bisa lebih cepat. Selama ini kalau kami tes juga nggak pernah ada kendala. Jadi kalau vendor global dibebaskan dan kami tetap diuji, nggak ada masalah," ia menuturkan.

Terkait potensi daya saing yang bisa menurun karena produk luar cepat masuk sedangkan produk lokal harus mengikuti rentetan pengujian yang lama, Sukaca juga tak khawatir.

"Yang dibebaskan kan cuma testing, ada TKDN yang tetap harus dipenuhi vendor global," ia menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mewacanakan penghapusan uji sertifikasi telepon selular bagi merek global tertentu per Januari 2017 mendatang.

Baca: Menkominfo Ingin Hapus Uji Sertifikasi Ponsel

Menurut Rudiantara, uji pabrik beberapa merek global seperti Apple dan Samsung sudah memenuhi standar uji global, sehingga tak perlu dilakukan pengujian lagi di Tanah Air.

Di lain sisi, produsen smartphone lokal atau vendor global "kelas dua" yang pengujiannya belum berstandar global, harus mengikuti uji sertifikasi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Menkominfo sendiri beralasan wacana penghapusan uji sertifikasi bagi vendor global tertentu bertujuan mempercepat proses impor ponsel. Dengan begitu, masyarakat tak usah lama-lama menunggu kehadiran produk-produk teranyar dari vendor global yang dianggap kredibel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com