Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Cerita Teknik Cetak Foto yang Jadi Tonggak Kelahiran Fotografi

Kompas.com - 15/09/2016, 20:05 WIB
|
EditorReska K. Nistanto

KOMPAS.com - Booming fotografi bisa dikatakan terjadi pasca Louis Jacque Mande Daguerre mengumumkan teknik cetak Daguerreotype pada 1839 silam. Di balik penemuannya, ada sebuah cerita kecil tentang paten dan keuntungan yang dihasilkan darinya.

Teknik Daguerreotype merupakan cara mencetak foto memanfaatkan lempeng tembaga berlapis perak. Lempengan itu diasapi uap yodium agar sensitif pada cahaya dan dipasang pada kamera.

Seiring cahaya masuk melalui lensa kamera, cahaya itu akan membentuk bayangan foto. Gambar yang dihasilkan jauh lebih detil dan jelas dibandingkan teknil heliografi yang populer sebelumnya.

Namun waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan gambar tersebut tergolong lama. Lempeng yang berfungsi sebagai wadah gambar, mesti terpapar cahaya selama lebih kurang 7 hingga 12 menit. Selanjutnya lempeng tersebut akan diasapi dengan uap merkuri untuk mematenkan gambar.

Pengumuman mengenai teknik Daguerrotype ditandai sebagai tahun kelahiran fotografi, yaitu 1839. Namun di baliknya, sebelum pengumuman tersebut akhirnya dilakukan, terdapat sejumlah cerita kecil soal usaha sang penemu untuk mematenkan dan mendapatkan keuntungan darinya.

Cerita kecil ini berawal pada musim panas tahun 1837. Daguerre, yang sempat mengembangkan teknik heliografi bersama Joseph Nicephore Niepce, merasa teknik cetak fotonya sudah cukup maju.

Dia pun berniat mengadakan kesepatakan dengan Isidore, putra dari Niepce. Tujuannya, mematenkan teknik cetak foto dan mulai menjual teknik tersebut ke publik dengan cara meminta biaya berlangganan.

Isidore sendiri disebut sama sekali tidak terlibat dalam pengembangan teknik cetak foto Daguerreotype.

Namun niat tersebut urung dilakukan. Pasalnya ada kekhawatiran bahwa orang-orang enggan membayar biaya berlangganan dan justru menunggu rahasia teknik pencetakan foto itu terbongkar dengan sendirinya.

Pada 1838, Daguerre bertemu dengan kawannya, Francois Arago, pria yang terkenal sebagai sekretaris Academie des Science sekaligus politisi dari partai republik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Midley

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke