Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean iPhone Baru Lebih Sepi dari Biasa, Ada Apa?

Kompas.com - 19/09/2016, 13:25 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Wu Ting terkejut ketika tahu dirinya menjadi pengantre pertama di Apple Store Shanghai pada penjualan perdana iPhone 7 pekan lalu. Padahal, ia datang satu jam sebelum toko dibuka dan transaksi pertama dilakukan.

"Tahun lalu suasana penjualan perdana sangat ramai. Kini hampir tak terlihat antrean," kata fanboy Apple berusia 28 tahun tersebut.

Antrean yang lebih lapang juga terjadi di Tokyo. Ayano Tominaga yang mengaku sebagai fanboy Apple garis keras cuma butuh menginap dua hari untuk membeli iPhone 7 yang ia dambakan.

Baca: Wanita Ini Ditemani Steve Jobs Saat Antre iPhone 7

Dua tahun lalu, gadis tersebut perlu menggelar tikar di depan Apple Store selama sembilan hari agar kebagian stok pertama iPhone 6. Pernyataan itu diiyakan beberapa pegawai Apple Store.

Dilansir KompasTekno dari Reuters, Senin (19/9/2016), pegawai Apple mulai dari San Francisco hingga Shanghai merasakan jumlah pengantre yang jauh menipis. Lantas, apa penyebabnya?

Gara-gara pesan online dan persaingan tajam

Menurut konsultan strategis Zhou Zhanggui, hal ini tak luput dari mekanisme pemesanan awal alias pre-order yang semakin digandrungi masyarakat. Para fanboy lebih memilih memesan online dan duduk manis di rumah menunggu pesanannya datang.

Hal ini dianggap lebih efisien tenaga dan waktu. Tak perlu ada acara menginap di jalanan, membangun tenda, dan berdesak-desakan dengan para fanboy lain.

Selain itu, secara spesifik di China, Zhanggui mengatakan Apple menghadapi kompetisi yang sengit dengan vendor lokal. Penjualan iPhone pada periode April hingga Juni 2016 merosot tajam di Negeri Tirai Bambu.

Market share Apple tersisa 7,8 persen. Angka itu menurun dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi Apple di China pun kini tergantikan vendor lokal seperti Huawei, Oppo, dan Vivo. Hal ini, menurut Zhanggui, merupakan gambaran penurunan minat masyarakat China terhadap produk Apple, termasuk iPhone 7.

"Dari Steve Jobs hingga Tim Cook, Apple tak pernah membuat strategi pemasaran khusus untuk China," kata Zhanggui.

Secara global, awal tahun ini Apple juga melaporkan penurunan pertumbuhan penjualan iPhone untuk pertama kalinya selama satu dekade. Bahkan, kondisi itu tak membaik di kuartal kedua 2016.

Meski demikian, hal ini tak berarti Apple turun kelas. Perusahaan inovatif tersebut masih menjadi perusahaan berprofit jumbo dengan kenaikan untung 84 persen selama lima tahun.

Keriuhan dan antusiasme para fanboy Apple menyambut iPhone 7, meski berkurang, toh tak benar-benar hilang. Di Australia, lima remaja rela menginap selama dua malam untuk menyabet status "pembeli pertama iPhone 7 di dunia".

Baca: Pembeli Pertama iPhone 7 Merasa Beruntung Sekaligus Kecewa

Apple juga mengumumkan varian Plus ludes diborong para pemesan awal hanya dalam beberapa hari pasca periode pre-order dibuka. Pabrikan Cupertino itu belum bisa membeberkan angka penjualan sejauh ini. Namun, mereka mengklaim permintaan lebih besar daripada stok yang disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com