Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan "Zombi" Dicibir, Ini Tanggapan Grab Indonesia

Kompas.com - 20/09/2016, 20:23 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia akhirnya angkat bicara soal kontroversi iklan #PilihAman yang disebar di berbagai media sosial layanan ride-sharing tersebut. Iklan berformat video 45 detik itu dikecam netizen karena dianggap melecehkan jasa ojek tradisional.

"Kami melihat berbagai macam reaksi terhadap video iklan kampanye #PilihAman dari Grab, dan kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan umpan balik kepada kami. Kami memahami bahwa video tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan dipandang mengerikan oleh sejumlah pihak," begitu tertera pada pernyataan resmi Grab yang diterima KompasTekno, Selasa (20/9/2016).

Lebih lanjut, Grab menjelaskan bahwa tujuan iklan video tersebut bukan untuk menakut-nakuti atau mengerdilkan pihak tertentu.

Startup asal Malaysia itu berdalih #PilihAman dibuat untuk mengingatkan semua pengguna jalan mengenai pentingnya berkendara aman. Grab pun telah menarik video versi awal dan menggantinya dengan versi anyar.

"Kami telah mengganti video tersebut dan berharap masyarakat dapat lebih fokus kepada pesan utama yang ingin disampaikan mengenai peningkatan keselamatan jalan bagi seluruh warga Indonesia," tulis perwakilan Grab.

Video revisi #PilihAman memiliki durasi lebih singkat, yakni 15 detik. Scene gadis remaja yang berubah bak zombi telah dihapus. Dua tokoh pria yang terkesan sebagai pengendara ojek pangkalan juga ditiadakan.

Yang disayangkan, dalam pernyataan tersebut, tak ada permintaan maaf dari Grab Indonesia baik untuk penayangan video kontroversial tersebut maupun kepada ojek pangkalan yang jelas-jelas digambarkan dalam video sebagai moda transportasi yang tidak aman.

Sebelumnya, video #PilihAman versi awal menjadi perbincangan hangat di media sosial. Mayoritas diskusi yang terekam menyayangkan cara Grab mendistribusikan kampanyenya lewat video yang diunggah ke channel YouTube Grab Indonesia pada Minggu (18/9/2016) lalu.

"kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? ini grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih....apa ga pakai agensi iklan?", begitu salah satu komentar netizen di YouTube Grab Indonesia.

Ada lebih dari 300 komentar lainnya yang mengalir ke video iklan Grab tersebut. Dari angka itu, sebanyak 1.400 netizen memberi tanda jempol ke bawah yang mengindikasikan ketidaksukaan (dislike).

Sementara itu, cuma 900-an netizen yang menyukainya dengan memilih jempol atas (like). Tak cukup di YouTube, sindiran bernada sama membanjiri komentar video #PilihAman yang diunggah ke akun Twitter dan Facebook resmi Grab.

Mengerikan dan melecehkan

Dalam video #PilihAman awal, sebelum direvisi, yang dibuat Grab Indonesia menampilkan seorang remaja perempuan bernama Dinda yang sedang berjalan. Tiba-tiba, sekujur tubuh Dinda berdarah di muka hingga kaki dan digambarkan mirip zombi dan seperti terluka akibat kecelakaan.

Untuk menjelaskan konteksnya, ada voice-over lelaki yang menjadi ayah Dinda. Voice-over itu mengindikasikan Dinda berisiko mengalami kecelakaan jika memilih transportasi yang tak aman.

Hal itu diperkuat frame dua lelaki yang dikesankan sebagai pengendara ojek tradisional di pangkalan ojek. Keduanya memanggil Dinda, tetapi sang remaja putri itu memilih membuka aplikasi Grab lewat smartphone untuk memesan ojek yang diklaim aman.

"Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara," begitu copy iklan yang dicantumkan. Kemudian, kalimat penutupnya berbunyi "karena Anda tak tergantikan".

Iklan mengerikan penuh darah tersebut bisa diartikan, pengguna dianjurkan menggunakan layanan ojek motor dari Grab dan, jika memilih ojek pangkalan, nasibnya bisa mengalami kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com