Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Viral, Foto Hillary Clinton Dipunggungi Para Pendukung

Kompas.com - 27/09/2016, 13:54 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Mashable

Memotret dan merekam video kini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus repot menenteng peralatan kamera yang berat.

Lalu media sosial berkembang luas di internet dan menghubungkan banyak orang sekaligus dalam medium yang sama.

Perpaduan kedua hal ini, yakni kamera di gadget mobile dan media sosial, melahirkan kebiasaan baru berupa foto “selfie” untuk diunggah dan ditunjukkan ke orang lain.

Walhasil, terjadi perubahan perilaku pengguna gadget seperti diilustrasikan dalam rangkaian foto perbandingan di bawah.


Guru Besar Antropologi Universitas Gadjah Mada Heddy Shri Ahimsa-Putra pernah mengatakan bahwa selfie berkembang karena kian besarnya keinginan manusia untuk menampilkan diri sendiri, sekaligus menegaskan perbedaan dengan orang lain.

Bukan monopoli anak muda

Kebiasaan selfie erat diasosiasikan dengan anak muda yang akrab dengan smartphone dan media sosial.

Tak heran, menurut penelitian Coupofy yang dilakukan terhadap responen muda usia 18-30 tahun di AS pada Februari 2016, sebagian besar anak muda “millenial” ini bergantung pada media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram dalam mendapatkan update informasi.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 2.000 responden itu turut mengungkap bahwa 55 persen warga millenial AS mengandalkan smartphone untuk berbagi momen-momen dalam hidup dengan teman dan keluarga.

Namun, kebutuhan untuk selfie sejatinya bukan monopoli kaum muda saja.

Psikolog dan Direktur Media Psychology Research Center, Dr. Pamerla Rutledge, mengutarakan bahwa keinginan memotret, mem-posting, dan mendapatkan likes dari situs jejaring sosial merupakan hal yang wajar pada setiap orang.


“Hal ini sebetulnya sama dengan saat orang mengatakan betapa bagus baju yang kita kenakan. Secara biologis, pengakuan sosial merupakan kebutuhan,” katanya beberapa waktu lalu.

Para figur publik pun kini tak malu-malu menjepret selfie. Masih segar di ingatan betapa selfie bertabur selebriti yang dijepret Ellen DeGeneres di malam penghargaan Oscar 2014 menimbulkan kehebohan di media sosial. (Baca: Selfie Oscar Pecahkan Rekor Twitter Obama)

Presiden AS Barack Obama, keluarga kerajaan Inggris, dan bahkan Paus Fransiskus tak ketinggalan berselfie, untuk diri sendiri atau dengan orang lain yang ingin berfoto bersama.

Smartphone, media sosial, dan selfie telah mengubah perilaku manusia dan menjadi bagian dari kehidupan modern. Seperti yang suatu ketika dikatakan psikoanalis dan ahli filsafat Perancis, Elsa Godart, sekarang memang bukan lagi zamannya minta tandatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Mashable
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com