JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan saat ini ada sebuah perusahaan asal Amerika Serikat, yang berminat membangun data center di Bandung. Rencananya data center itu dibangun pada akhir 2016.
“Saya lupa nama perusahaannya, tapi dua bulan lagi ada perusahaan asal Nevada, Amerika Serikat yang bangun data center di Bandung. Sekarang dalam proses lobi,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu, saat ditemui di sela Ideafest 2016, Sabtu (24/9/2016).
“Rencananya nanti akan diletakkan di wilayah Kopo, di atas tanah seluas 10 hektar. Ini modalnya sekitar Rp 2 triliun,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kang Emil, mengatakan bahwa data center akan digunakan untuk berbagai kepentingan internet masyarakat. Misalnya untuk meletakkan berbagai server-server milik usaha digital di Tanah Air.
“Data center seperti itu, di Asia Pasific sekarang hanya ada di Thailand. Karena itu kita meminta mereka datang ke sini,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, data center adalah sebuah fasilitas yang dipakai untuk menyimpan berbagai sistem komputer. Sistem tersebut bisa dipakai untuk berbagai kepentingan, mulai dari telekomunikasi, aplikasi, internet, hingga sekadar penyimpanan data.
Sebelumnya, pada Selasa (13/9/2016) lalu Plt Duta Besar Amerika Serikat Brian McFeeters sempat bertemu dengan Kang Emil di Pendopo Kota Bandung.
Baca: Temui Ridwan Kamil, Plt Dubes AS Ingin Tengok Proyek di Bandung
Agenda pertemuan tersebut antara lain membicarakan mengenai investasi Amerika Serikat yang akan dilakukan di Bandung. Contohnya pembangunan data center, sinkronisasi rencana investasi, serta upaya mendatangkan guru untuk membantu program Kamis Inggris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.