Justisiari mengatakan para pengguan software bajakan kerap mengunduh software “keygen” untuk memperoleh serial number yang diperlukan untuk mengaktivasi software ilegalnya.
Seperti aplikasi mobile yang diperoleh dari sumber meragukan, keygen alias key generator ini seringkali ditumpangi malware, entah berupa virus, trojan, atau program berbahaya jenis lain.
Begitu komputer terinfeksi malware dari keygen, sang penjahat cyber pembuat malware pun bisa mencuri informasi ataupun menjadikan komputer pengguna software bajakan sebagai “zombie” untuk melancarkan serangan cyber.
“Keygen diperoleh dari luar negeri seperti Eropa Timur atau China. Tapi, karena dipakainya di Indonesia, maka yang terdeteksi adalah IP dari Indonesia,” kata Justisiari. “Kalau angka software bajakan turun, angka serangan cyber pun akan turun juga,” pungkasnya.
Setelah sempat mencapai puncak sebagai sumber serangan cyber terbesar pada 2013, “peringkat” Indonesia kini telah menurun.
Serangan Cyber Indonesia Turun, Juara 4 Sedunia
Namun, menurut data terkini dari Akamai State of the Internet untuk kuartal II 2016, Indonesia masih tercatat dalam 20 besar daftar negara sumber serangan cyber, bersama dengan China, Rusia, dan AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.