Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Galaxy Note 7, Samsung Dituding Mendiskriminasi China

Kompas.com - 04/10/2016, 10:14 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Penarikan Galaxy Note 7 dari pasaran dunia masih berbuntut. Terkait dengan upaya recall perangkat tersebut, minggu ini stasiun nasional China, CCTV, menuding Samsung Electronics telah berlaku diskriminatif terhadap konsumen d Negeri Tirai Bambu.

CCTV menyoroti video permintaan maaf dari Samsung kepada para pemilik Galaxy Note 7 di AS, berikut dengan berbagai opsi penggantian dan kompensasi yang ditawarkan.

Sebaliknya, menurut CCTV, pemilik smartphone serupa di China hanya memperoleh pemberitahuan singkat yang menyatakan bahwa ponsel mereka tak harus ditarik kembali.

Baca: Sempat Dijual di China, Galaxy Note 7 Akhirnya Ditarik

“Kebijakan Samsung yang diskriminatif telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan konsumen China,” sebut CCTV dalam sebuah segmen komentar yang ditayangkan Kamis lalu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Selasa (4/10/2016).

Samsung menyatakan bahwa sebagian besar Galaxy Note 7 yang dijual di China menggunakan baterai dari pemasok berbeda, bukan dari supplier yang baterainya bermasalah, sehingga membuat perangkat itu rawan terbakar.

Namun, Samsung menarik sebanyak 1.858 unit Galaxy Note 7 yang dipesan oleh konsumen China melalui situs resminya sebelum tanggal rilis pada 1 September.

Belakangan, mulai bermunculan pula laporan Galaxy Note 7 yang tiba-tiba terbakar di China. Hal tersebut, ditambah dengan minimnya penjelasan dari Samsung, dinilai membuat konsumen China cemas dan bingung soal keamanan Galaxy Note 7 di tangan mereka.

Baca:Lagi, Galaxy Note 7 Dilaporkan Terbakar di China

Samsung kemudian mempublikasikan permintaan maaf kepada konsumen China atas “kurangnya informasi yang mencukupi” di situsnya, pada hari yang sama dengan penayangan kritik CCTV.

Setelah sempat meraja, posisi Samsung di pasar smartphone China telah terdepak dari urutan 5 besar pada 2015. Vendor Korea Selatan itu tergeser pemain-pemain lokal yang tumbuh pesat seperti Xiaomi, Huawei, dan Oppo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com